Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - ROMA. Italia dan China perlu menjalin hubungan yang lebih dekat, Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio mengatakan, berpotensi membuat Roma berselisih dengan Amerika Serikat (AS).
Di Maio berbicara setelah pembicaraan dengan diplomat tertinggi China, Anggota Dewan Negara Wang Yi, yang memulai kunjungan ke Eropa yang juga akan mencakup Belanda, Norwegia, Prancis, dan Jerman.
Italia menjadi ekonomi besar Barat pertama yang bergabung dengan proyek infrastruktur internasional China, Belt and Road Initiative, ketika menandatangani serangkaian kesepakatan pada 2019.
Baca Juga: AS kirim pesawat pengintai, China: Setop provokasi telanjang!
Namun, sejauh ini, langkah tersebut tidak menghasilkan banyak bagi Italia.
“Itu adalah pertemuan yang sangat bermanfaat,” kata Di Maio, Selasa (25/8), seperti dikutip Reuters yang menambahkan, dia telah berdiskusi dengan Wang tentang bagaimana “meluncurkan kembali kemitraan strategis dari sudut pandang ekonomi dan industri”.
Wang mengatakan kepada wartawan, penting bagi China dan Uni Eropa untuk memperkuat hubungan dan memperdalam kerja sama untuk mengatasi virus corona.
Baca Juga: Xi Jinping: Risiko eksternal meningkat, China masuk periode perubahan yang bergejolak
Perang Dingin
Presiden AS Donald Trump menyalahkan Beijing atas penyebaran virus corona yang muncul di China tahun lalu. Dia juga ingin membatasi perkembangan raksasa telekomunikasi China, Huawei Technologies Co, menuduhnya bertindak sebagai Trojan Horse bagi cyberspies China.
Italia belum bergabung dengan AS dalam memberlakukan pembatasan pada Huawei. Dan, Di Maio tidak menyebut perusahaan tersebut dalam sambutannya.
Dalam referensi yang jelas tentang ketegangan dengan Washington, Wang mengatakan, Beijing tidak ingin melihat Perang Dingin.
Baca Juga: China: Tindakan AS terorganisir dan sistematis dalam melakukan bully ekonomi
"Perang Dingin akan menjadi langkah mundur," katanya seperti dilansir Reuters. “Kami tidak akan membiarkan negara lain melakukan ini untuk kepentingan pribadi mereka sendiri, sekaligus merusak kepentingan negara lain.”
Di Maio menyatakan, dia telah membicarakan masalah Hong Kong dengan Wang. Menurutnya, hak dan kebebasan warga Hong Kong harus dihormati.
China meluncurkan Undang-Undang Keamanan Nasional bulan lalu, yang menurut pengunjuk rasa pro-demokrasi Hong Kong dan Barat, melanggar perjanjian China-Inggris 1984 yang menjamin otonomi pusat keuangan Asia itu.