kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.639   29,00   0,17%
  • IDX 8.074   34,09   0,42%
  • KOMPAS100 1.122   3,95   0,35%
  • LQ45 805   0,95   0,12%
  • ISSI 280   1,03   0,37%
  • IDX30 421   -0,32   -0,08%
  • IDXHIDIV20 486   2,09   0,43%
  • IDX80 123   0,23   0,19%
  • IDXV30 132   0,30   0,23%
  • IDXQ30 134   0,36   0,27%

Italia Rusuh: Gelombang Aksi Bela Palestina vs Sikap Keras Meloni


Selasa, 23 September 2025 / 07:27 WIB
Italia Rusuh: Gelombang Aksi Bela Palestina vs Sikap Keras Meloni
ILUSTRASI. Sebuah kursi dilempar ketika petugas polisi dengan perlengkapan kerusuhan berkumpul selama demonstrasi di stasiun kereta Milano Centrale yang merupakan bagian dari protes nasional 'Marilah Blokir Segala Hal' sebagai bentuk solidaritas dengan Gaza, dengan para aktivis juga menyerukan penghentian pengiriman senjata ke Israel, di Milan, Italia 22 September 2025.


Sumber: AFP,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Puluhan ribu warga telah berunjuk rasa di seluruh Italia sebagai bagian dari hari aksi untuk "mengecam genosida di Gaza". Aksi blokade, pemogokan, dan pawai berujung pada bentrokan dengan polisi di Milan.

Mengutip Reuters, demonstrasi tersebut terjadi pada hari yang sama ketika Prancis dan negara-negara lain bersiap untuk mengakui negara Palestina di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, menyusul pengakuan oleh Inggris, Australia, dan Kanada pada hari Minggu.

Sementara, pemerintah sayap kanan Italia di bawah Perdana Menteri Giorgia Meloni mengatakan tidak akan mengakui negara Palestina untuk saat ini.

Menurut keterangan polisi setempat, di Roma, sekitar 20.000 orang berkumpul di depan stasiun kereta api utama Termini, banyak di antaranya mahasiswa, meneriakkan "Bebaskan Palestina!" dan mengibarkan bendera Palestina.

Beberapa orang berbaris melalui Koloseum, mereka yang berada di garis depan membentangkan spanduk raksasa bertuliskan: "Melawan Genosida. Mari kita blokir semuanya."

Di stasiun Termini, Michelangelo, 17 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa ia ada di sana untuk mendukung "populasi yang sedang dibasmi".

Francesca Tecchia, 18 tahun, mengaku dirinya berunjuk rasa untuk pertama kalinya, karena apa yang terjadi [di Gaza] terlalu penting.

"Italia harus berhenti hari ini," kata Federica Casino, seorang pekerja berusia 52 tahun yang berunjuk rasa bersama para mahasiswa untuk anak-anak yang tewas dan rumah sakit yang hancur di Gaza.

"Italia hanya bicara tapi tidak berbuat apa-apa," katanya.

Baca Juga: Berbondong-bondong Sekutu Israel Mulai Akui Negara Palestina di Tengah Krisis Gaza

Pemerintah Meloni mengutuk 'kekerasan dan penghancuran'

Meloni mengecam kejadian di Milan, ibu kota keuangan Italia dan salah satu tuan rumah Olimpiade Musim Dingin Februari mendatang.

"[Ini adalah] kekerasan dan penghancuran yang tidak ada hubungannya dengan solidaritas dan tidak akan mengubah sedikit pun kehidupan orang-orang di Gaza, tetapi akan memiliki konsekuensi nyata bagi warga negara Italia yang pada akhirnya akan menderita dan menanggung kerusakan yang disebabkan oleh para hooligan ini," ujarnya di X.

Pemerintah sayap kanan Meloni adalah pendukung tradisional Israel di Eropa, dan telah memutuskan untuk tidak mengikuti negara-negara Barat lainnya dengan mengakui negara Palestina.

Pemerintah tersebut juga telah menyatakan keengganan untuk menerapkan sanksi perdagangan yang diusulkan Uni Eropa terhadap Israel.

Mereka mengatakan tidak menjual senjata Italia apa pun ke Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel.

Serangan teror Hamas menewaskan 1.200 orang sementara 251 lainnya disandera, menurut penghitungan Israel.

Serangan Israel yang berlangsung selama dua tahun telah menewaskan lebih dari 65.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, menurut otoritas kesehatan Gaza. Serangan tersebut juga telah menyebarkan kelaparan, menghancurkan sebagian besar bangunan, dan menggusur sebagian besar penduduk wilayah tersebut, dalam banyak kasus berulang kali.

Baca Juga: Krisis Gaza: 65.000 Tewas, Tank Israel Maju ke Pusat Kota, Jaringan Internet Mati




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×