Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Korban kematian akibat keganasan virus corona di AS pada Selasa (28/4/2020) melebihi jumlah warga Amerika yang terbunuh dalam Perang Vietnam. Menurut perhitungan Reuters, saat ini, jumlah kasus infeksi mencapai 1 juta. Sementara, jumlah warga Amerika yang meninggal dunia mencapai 58.220 jiwa.
Masih berdasarkan kalkulasi Reuters, jumlah kasus AS melonjak dua kali lipat dalam 18 hari dan merupakan sepertiga dari total semua kasus infeksi di dunia.
Jumlah aktual kasus dianggap lebih tinggi, di mana pejabat kesehatan masyarakat negara bagian memperingatkan bahwa kekurangan pekerja terlatih dan terbatasnya kapasitas pengujian.
Baca Juga: Donald Trump: Kami tidak senang dengan China atas pandemi virus corona
Sekitar 30% kasus telah terjadi di negara bagian New York, pusat penyebaran wabah AS, diikuti oleh New Jersey, Massachusetts, California, dan Pennsylvania.
Korban tewas AS sejak kematian pertama yang dicatat pada 29 Februari mencapai 58.233 pada hari Selasa, naik lebih dari 2.000 kasus dari hari sebelumnya.
Menurut model prediksi University of Washington yang sering dikutip oleh pejabat Gedung Putih, wabah ini diprediksi dapat memakan korban lebih dari 74.000 di AS pada 4 Agustus, dibandingkan dengan perkiraan 22 April lebih dari 67.600.
Baca Juga: AS tambah 6 gejala baru virus corona, ini daftarnya
Secara global, kasus virus corona sudah mencapai 3 juta kasus sejak wabah dimulai di China pada akhir tahun lalu. Amerika Serikat, dengan populasi terbesar ketiga di dunia, memiliki kasus lima kali lebih banyak daripada negara-negara yang paling parah berikutnya di Italia, Spanyol dan Prancis.
Dari 20 negara yang paling parah terkena dampaknya, Amerika Serikat menempati urutan kelima berdasarkan kasus per kapita, menurut penghitungan Reuters. Amerika Serikat memiliki sekitar 30 kasus per 10.000 orang. Spanyol menempati urutan pertama lebih dari 48 kasus per 10.000 orang, diikuti oleh Belgia, Swiss, dan Italia.
Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menunjukkan, selain melebihi jumlah korban Perang Vietnam, jumlah korban untuk virus corona di AS mencapai puncak jumlah kematian akibat flu musiman dalam beberapa tahun terakhir, kecuali untuk musim 2017-2018.
Baca Juga: WHO: Pandemi corona masih jauh dari selesai dan ganggu layanan kesehatan lain
Kematian karena flu berkisar dari 12.000 pada musim 2011-2012 hingga 61.000 selama 2017-2018.
Meski demikian, angka kematian virus corona di Amerika Serikat lebih rendah dari 100.000 warga Amerika yang tewas akibat flu musiman pada tahun 1967, menurut CDC. Flu musiman ini juga jauh lebih mematikan daripada flu Spanyol, yang dimulai pada 1918 dan menewaskan 675.000 warga Amerika.
Baca Juga: Pengangguran naik, makin banyak negara bagian AS longgarkan lockdown
Perintah tinggal di rumah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengekang penyebaran virus telah menghantam perekonomian, dengan jumlah orang Amerika yang mencari tunjangan pengangguran selama lima minggu terakhir melonjak menjadi 26,5 juta orang.
Belasan negara bagian mulai melonggarkan pembatasan tinggal di rumah meskipun ada peringatan dari para ahli kesehatan bahwa tindakan prematur dapat menyebabkan lonjakan kasus baru.