kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengangguran naik, makin banyak negara bagian AS longgarkan lockdown


Senin, 27 April 2020 / 17:51 WIB
Pengangguran naik, makin banyak negara bagian AS longgarkan lockdown
ILUSTRASI. Warga mengambil kesempatan berkunjung ke pembukaan pantai Duval County untuk aktivitas fisik di tengah pembatasan penyakit virus korona (COVID-19) di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat, Minggu (19/4/2020). REUTERS/Sam Thomas


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sejumlah negara bagian lain di Amerika Serikat (AS) mulai melonggarkan pemberlakuan lockdown pada minggu ini meskipun para pakar kesehatan memperingatkan masih ada resiko.

Colorado, Mississippi, Minnesota, Montana, dan Tennessee akan bergabung dengan negara bagian lain untuk membuka kembali kegiatan bisnis setelah sebelumnya melakukan lockdown untuk menekan penyebaran virus corona baru (Covid-19).

Baca Juga: Pelabuhan Singapura dipenuhi kapal tanker yang berisi minyak

Adapun negara bagian yang sebelumnya sudah memutuskan membuka kembali kegiatan ekonomi adalah Georgia, Oklahoma, Alaska, dan Carolina Selatan.

Penghapusan kebijakan lockdown dilakukan sejumlah negara bagian di AS lantaran tingkat pengangguran kian meningkat. Pembatasan sosial berskala besar yang dilakukan selama berminggu-minggu tersebut telah menyebabkan satu dari enam pekerja di AS kehilangan pekerjaannya.

Otoritas kesehatan AS memperingatkan meningkatnya interaksi manusia dan kegiatan ekonomi tanpa sarana untuk melakukannya dengan aman - hanya akan menjadi bumerang, memicu gelombang baru infeksi.

Para ahli medis mengatakan kepatuhan ketat terhadap lockdown yang diberlakukan selama beberapa minggu terakhir oleh gubernur di 42 dari 50 negara telah berupaya untuk menurunkan tingkat rawat inap dan penerimaan ke unit perawatan intensif. Jumlah kasus positif Covid-19 di AS hingga Minggu (26/4) mencapai 960.000 dengan jumlah meninggal mencapai 54.700

Baca Juga: Pejabat Korea Selatan: Kim Jong-Un masih hidup

Meningkatnya jumlah kasus AS sebagian disebabkan oleh peningkatan skrining diagnostik. Tetapi otoritas kesehatan juga memperingatkan bahwa pengujian dan pelacakan kontak harus diperluas sebelum bisnis dapat dibuka kembali dengan aman dalam skala luas.




TERBARU

[X]
×