kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.206   64,80   0,91%
  • KOMPAS100 1.107   11,94   1,09%
  • LQ45 879   12,35   1,43%
  • ISSI 221   0,71   0,32%
  • IDX30 449   6,58   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,75   1,08%
  • IDX80 127   1,49   1,19%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Kaum Elit Korea Utara Lelah dengan Perilaku Random Kim Jong-un


Jumat, 06 September 2024 / 05:00 WIB
Kaum Elit Korea Utara Lelah dengan Perilaku Random Kim Jong-un
ILUSTRASI. Kaum elit Korea Utara merasa lelah dengan perilaku Kim Jong-un yang random alias tidak terduga.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Kaum elit Korea Utara merasa lelah dengan perilaku Kim Jong-un yang random alias tidak terduga. 

Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pembelot Korea Utara tingkat tinggi yang menyerukan dorongan yang lebih besar untuk mengacaukan rezim otoriter tersebut.

Mengutip The Telegraph, Ri Il-gyu, 52 tahun, menjabat sebagai penasihat politik di kedutaan besar Korea Utara di Kuba hingga ia melarikan diri pada November 2023 lalu. Kondisi itu menjadikannya pembelot dengan pangkat tertinggi sejak 2016. Ia sekarang menjadi tokoh media yang terkenal di Korea Selatan.

Menurut Ri kepada Global Korea Forum di ibu kota Korea Selatan, Seoul pada minggu ini, kelas atas atau kader di Korea Utara telah mengalami perubahan signifikan dalam cara mereka memandang dinasti keluarga Kim.

“Mereka menjadi kecewa dengan rezim tersebut karena perilaku impulsif Kim Jong-un,” kata Ri.

Dia menjelaskan bahwa hukuman atas kesalahan kecil dengan pemecatan dan bahkan eksekusi telah menciptakan suasana kecemasan dan ketidakpastian.

Kim dilaporkan telah memerintahkan eksekusi sekitar 20 hingga 30 pejabat pemerintah daerah atas dugaan kegagalan mereka dalam meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh banjir besar pada bulan Juli yang menewaskan ribuan orang.

Baca Juga: Rusia Izinkan Impor Bir dari Korea Utara

Berdasarkan laporan media Korea Selatan TV Chosun, mengutip seorang pejabat Korea Utara yang tidak disebutkan namanya, para pejabat tersebut didakwa melakukan korupsi dan mengabaikan tugas.

Kim telah berjanji pada akhir Juli untuk "menghukum keras" para pejabat tersebut atas "pengabaian berat" terhadap tugas mereka.

Ri menunjukkan bahwa warga ragu untuk bangkit melawan pemerintahan teror Kim karena sistem pengawasan yang kejam dan penindasan brutal terhadap setiap perbedaan pendapat.

"Perang melawan korupsi" Kim telah menumbuhkan budaya suap di kalangan pejabat Korea Utara, yang melihatnya sebagai taktik bertahan hidup, tambahnya.

Ia mendesak pemerintah Korea Selatan untuk meningkatkan upaya untuk memicu keruntuhan Korea Utara dari dalam melalui kampanye informasi yang ditargetkan di dalam negeri dan strategi untuk memenangkan diplomat yang ditempatkan di luar negeri untuk membangun kekuatan untuk perubahan.

"Seoul harus menggarisbawahi pesan bahwa setiap orang yang hidup di bawah rezim tersebut adalah budak keluarga Kim," katanya.

Baca Juga: Atlet Tenis Meja Korut Terancam Dihukum Setelah Selfie dengan Lawannya dari Korsel

Ri sebelumnya telah menceritakan - dalam wawancara pertamanya dengan surat kabar Korea Selatan Chosun Ilbo - bahwa pembelotannya sendiri didorong oleh kekecewaan dan frustrasi bahwa kariernya telah tergelincir oleh ketidakmampuannya untuk membayar suap besar kepada atasannya.

Dia memutuskan untuk membelot pada tahun 2023 setelah ditolak izinnya untuk perawatan cedera tulang belakangnya. Akan tetapi, dia hanya memberi tahu istri dan anaknya enam jam sebelumnya bahwa mereka akan melarikan diri ke luar negeri.

"Penantian satu jam di bandara terasa seperti bertahun-tahun," katanya.

Dia menambahkan: "Untuk pertama kalinya, saya berdoa dengan sungguh-sungguh agar Tuhan melindungi keluarga saya, memahami mengapa orang-orang percaya pada agama."

Dalam wawancara yang sama, Ri juga mengungkapkan bahwa dia pernah minum teh dengan Kim Jong-un.

Baca Juga: Mantan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in Ditetapkan Tersangka dalam Kasus Suap

"Secara pribadi, Kim Jong-un hanyalah manusia biasa," katanya. "Jika dilihat dari dekat, Anda tidak bisa tidak berpikir tekanan darahnya pasti sangat tinggi; wajahnya selalu merah, seperti dia baru saja minum, bahkan lebih merah daripada di layar."



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×