kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.976   -132,22   -1,86%
  • KOMPAS100 1.041   -22,43   -2,11%
  • LQ45 818   -15,58   -1,87%
  • ISSI 212   -4,12   -1,91%
  • IDX30 418   -8,61   -2,02%
  • IDXHIDIV20 504   -9,26   -1,80%
  • IDX80 119   -2,49   -2,06%
  • IDXV30 124   -2,41   -1,90%
  • IDXQ30 139   -2,56   -1,80%

Kim Jong Un Janji Dukung Penuh Perjuangan Suci Vladimir Putin Melawan Ukraina


Kamis, 14 September 2023 / 07:25 WIB
Kim Jong Un Janji Dukung Penuh Perjuangan Suci Vladimir Putin Melawan Ukraina
ILUSTRASI. Kim Jong Un menjanjikan dukungan penuhnya terhadap ?perjuangan suci? Presiden Rusia Vladimir Putin melawan Ukraina pada hari Rabu (13/9/2023). KCNA via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menjanjikan dukungan penuhnya terhadap “perjuangan suci” Presiden Rusia Vladimir Putin melawan Ukraina pada hari Rabu (13/9/2023).

Mengutip Fox News, Putin menjamu Kim untuk pertemuan puncak yang jarang terjadi di fasilitas luar angkasa di timur jauh Rusia pada hari Rabu. Ini merupakan pertemuan pertama keduanya dalam empat tahun. 

Diprediksi, Putin mencari dukungan lebih lanjut ke negara lain untuk perangnya di Ukraina karena sumber daya militer semakin terbatas. Sementara, rezim Kim ingin mendapatkan bantuan untuk program luar angkasa dan perekonomiannya yang terpuruk.

“Rusia kini bangkit dalam perjuangan suci untuk mempertahankan kedaulatan negaranya dan melindungi keamanannya,” kata Kim kepada pemimpin Rusia tersebut dalam kata-kata yang dirilis oleh Kremlin dalam sebuah video yang dilaporkan oleh Washington Post. 

Kim menambahkan, “Kami selalu mendukung semua keputusan Presiden Putin dan pemerintah Rusia. Saya berharap kita akan selalu berdiri bersama dalam perjuangan melawan imperialisme.”

Putin juga menyambut Kim dengan kata-kata hangat, dan berjanji akan memperkuat hubungan ekonomi selama 75 tahun ke depan. 

Baca Juga: Kim Jong Un-Vladimir Putin Saling Puji, Jong Un: Rusia akan Menang Lawan Kejahatan

Putin menyatakan bahwa, "Negara kami adalah negara pertama yang mengakui negara DPRK yang berdaulat dan merdeka." 

Rezim Putin dan Kim telah terisolasi dari komunitas global, seiring adanya gelombang sanksi yang menghancurkan perekonomian mereka dan menyisakan sedikit peluang untuk kemitraan lainnya.

Korea Utara bukanlah aktor pertama yang menjadi sasaran Rusia dalam upayanya mengisi kembali pasokan senjatanya. Putin juga telah membeli rudal dan drone peledak dari Iran, selain pasokan lainnya.

Sementara itu, AS telah memperingatkan bahwa kesepakatan senjata apa pun antara Korea Utara dan Rusia akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang disetujui oleh Rusia sendiri. Kesepakatan apa pun kemungkinan besar akan fokus pada peluru artileri dan amunisi.

Baca Juga: Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik Saat Kim Jong Un Kunjungi Rusia

Rusia sebut pembicaraan dengan Korut penting

Melansir Reuters, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia kepada kantor berita RIA dalam sambutannya yang dipublikasikan pada hari Rabu, pembicaraan antara para pemimpin Rusia dan Korea Utara merupakan hal yang penting mengingat perubahan geopolitik di dunia.

Pertemuan antara Putin dan Kim diawasi dengan penuh oleh Washington dan sekutunya. Mereka menduga keduanya akan membahas kerja sama militer dan dapat menyepakati kesepakatan perdagangan senjata dan teknologi pertahanan.

Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan kepada kantor berita negara RIA bahwa perubahan geopolitik, yakni sinergi yang ditunjukkan oleh G20, perluasan blok BRICS di negara-negara berkembang dan proses de-dolarisasi, merupakan jalan keluar dari krisis tanpa akhir yang diciptakan Amerika Serikat.

Baca Juga: Rombongan Kim Jong Un Tiba di Rusia

Negara-negara BRICS pada bulan Agustus sepakat untuk menerima Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina dan Uni Emirat Arab dalam sebuah langkah yang bertujuan untuk mempercepat upaya merombak tatanan dunia yang dianggap sudah ketinggalan zaman.

“Tentu saja, dengan latar belakang ini, kontak bilateral menjadi sangat penting. Dan situasi di Semenanjung Korea, tentu saja, sangat penting bagi keamanan dan stabilitas di kawasan,” kata Zakharova yang dikutip RIA.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×