kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Kontroversi dan biografi Mustafa Kemal Ataturk yang diusulkan jadi nama jalan di DKI


Selasa, 19 Oktober 2021 / 11:25 WIB
Kontroversi dan biografi Mustafa Kemal Ataturk yang diusulkan jadi nama jalan di DKI
ILUSTRASI. Bendera Turki


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Pemerintah berencana mengganti sebuah nama jalan di Jakarta menjadi Mustafa Kemal Ataturk, nama presiden pertama Turki. 

Dikutip Kompas.com (18/10/2021), menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, penggantian nama itu merupakan salah satu bentuk kerja sama Indonesia dengan Turki. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email 

“Memang ada keinginan dari kita dan dari pemerintah Turki agar ada nama tokoh kita di jalanan Turki dan nama tokoh Turki (di jalanan Indonesia),” ujar Riza, Minggu.

Namun, nama Mustafa Kemal Ataturk menjadi nama jalan mendapat kecaman dari sejumlah pihak. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyebutkan, Mustafa Kemal Ataturk adalah tokoh yang dianggap kontroversial, terutama di dunia Islam. 

Semasa hidupnya, Ataturk telah mengeluarkan kebijakan yang merugikan umat Islam, ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta Khoirudin. Ia juga menyebut Ataturk sebagai diktator.

“Sangat diktator. Dia juga membuat kebijakan mengubah Masjid Hagia Sofia menjadi museum, mengganti azan berbahasa Arab dengan bahasa lokal, melarang pemakaian jilbab di sekolah dan kantor-kantor pemerintahan,” ujarnya Minggu (17/10/2021), dilansir TribunJakarta.com

Lantas, seperti apa biografi dan kontroversi Mustafa Kemal Ataturk? 

Baca Juga: Indonesia dan Turki Jajaki Bebas Visa dan Produksi Paracetamol

Biografi Mustafa Kemal Ataturk

Mustafa Kemal Ataturk adalah seorang revolusioner yang mendirikan Republik Turki. Dirangkum dari laman Biography, Mustafa Kemal Ataturk adalah presiden pertama Turki sekaligus pelopor sekulerisasi di dunia Islam. 

Mustafa Kemal Ataturk lahir pada 1881, di Salonika yang sekarang dikenal sebagai Thessalonika, Yunani. Ketika berusia 12 tahun, Mustafa dikirim ke akademi militer di Istanbul. 

Di sana, guru matematikanya memberinya nama Kemal yang berarti "kesempurnaan" karena dia unggul dalam bidang akademik. Mustafa Kemal Ataturk lulus pada 1905.

Baca Juga: Jika gagal capai kesepakatan dengan AS, Turki siap beli jet tempur Rusia

Pada saat menempuh pendidikan militernya tersebut membentuk pemikiran Mustafa Kemal Ataturk. Dia juga bergabung dalam Young Turks, sebuah gerakan revolusioner kaum intelektual. 

Mustafa Kemal Ataturk berpartisipasi dalam Revolusi Turki Muda Juli 1908, yang berhasil menggulingkan Sultan Abdülhamid II. Dari 1909 hingga 1918, Ataturk menempati sejumlah jabatan penting di angkatan bersenjata Ottoman.

Pada 1919, Ataturk mengatur adanya pemberontakan. Ketika Perjanjian Sevres ditandatangani yang membagi Ottoman, dia menginginkan kemerdekaan bagi Turki. 

Dewan Pertemuan Besar (GNA), sebutan untuk parlemen Turki saat itu, harus mengatur gempuran yang dilakukan Yunani serta Armenia. Serangan itu berakhir setelah Ataturk meneken Traktat Lausanne di 29 Oktober 1923 yang menandai berdirinya Republik Turki, dan menjadikannya presiden.

Baca Juga: Turki janjikan bebas visa bagi WNI, ini kata pemerintah Indonesia

Kontroversi Mustafa Kemal Ataturk dan Islam 

Kontroversi Mustafa Kemal Ataturk dan Islam adalah langkahnya untuk memodernisasi dan menjadi Turki sebagai negara yang sekuler. 

Dia percaya bahwa modernisasi pasti memerlukan Westernisasi, dan dia menetapkan kebijakan sekularisme negara yang memisahkan pemerintah dari agama.

Reformasi sosial dan ekonomi juga merupakan bagian penting dari strategi Mustafa Kemal Ataturk. Dia mengganti alfabet Arab dengan alfabet Latin, memperkenalkan kalender Gregorian dan mendesak orang untuk mengenakan pakaian Barat. 

Mustafa melakukan industrialisasi bangsa, mendirikan pabrik-pabrik milik negara di seluruh negeri serta jaringan kereta api. Dan banyak menetapkan undang-undang baru tentang kesetaran gender. Mustafa Kemal Ataturk menghapus undang-undang tentang pemakaian cadar bagi perempuan dan memberi perempuan hak untuk memilih.

Meski dia yakin kebijakannya dapat memajukan Turki, namun tidak semuanya diterima dengan hangat oleh Rakyat Turki. Kebijakannya tentang sekularisme sangat kontroversial, dan dia dituduh merusak tradisi budaya yang penting.

Baca Juga: Pemerintah Turki akan berikan bebas visa kepada WNI yang berkunjung ke sana

Kematian dan keturunan Mustafa Kemal Ataturk 

Mustafa Kemal menikah sebentar dari tahun 1923 hingga 1925. Tidak ada catatan mengenai keturunan Mustafa Kemal Ataturk, namun dikatakan bahwa ia mengadopsi 12 putri dan satu putra. 

Sumber lain mengatakan dia memiliki 8 anak. Pada tahun 1934, ia mengadopsi nama belakang Ataturk, yang berarti "Bapak Turki." Dia meninggal pada 10 November 1938, karena sirosis hati.

Selanjutnya: Filipina dan Bangladesh berminat beli tank harimau kerjasama Indonesia-Turki



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×