Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kepala penasihat kebijakan kepresidenan Korea Selatan Kim Yong-beom mengatakan pada hari Kamis bahwa ia optimistis tentang perundingan yang sedang berlangsung untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan dengan AS.
Mengutip Reuters, Kamis (16/10/2025), Kim Yong-beom dan Menteri Perindustrian Kim Jung-kwan berbicara kepada para wartawan sebelum berangkat ke Amerika Serikat. Mereka akan bergabung dengan Menteri Keuangan Koo Yun-cheol dan Menteri Perdagangan Yeo Han-koo untuk negosiasi lanjutan di Washington.
Komentar Kim menggemakan pernyataan Menteri Koo awal pekan ini bahwa terdapat kemajuan besar dan Menteri Luar Negeri Cho Hyun yang mengatakan terdapat sinyal positif dalam mencapai kesepakatan.
Baca Juga: Bessent: Rencana Pertemuan Trump dan Xi Jinping di Korea Selatan Masih Sesuai Rencana
Di pihak AS, Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan pada hari Rabu bahwa kedua negara hampir menyelesaikan kesepakatan perdagangan dan ia memperkirakan pengumuman akan dilakukan dalam 10 hari ke depan.
Seoul telah berupaya mencapai kesepakatan pada akhir Oktober ketika Presiden AS Donald Trump dijadwalkan mengunjungi negara itu untuk menghadiri KTT Asia-Pasifik.
Korea Selatan pada akhir Juli menyetujui kesepakatan awal dengan Trump yang menurunkan tarif impor AS menjadi 15% dari 25%, dengan imbalan investasi Korea Selatan sebesar $350 miliar di sektor industri strategis AS.
Baca Juga: Menkeu AS: Trump Siap Bertemu Xi Jinping di Korea Selatan
Namun, janji pemotongan tarif impor otomotif AS dari 25% menjadi 15% belum terlaksana untuk Korea Selatan di tengah negosiasi yang macet mengenai detail paket investasi tersebut.
Sementara itu, Jepang, rivalnya, berhasil mencapai kesepakatan ini bulan lalu setelah menyelesaikan kesepakatan yang mencakup investasi senilai US$ 550 miliar di AS.
Seoul prihatin dengan implikasi nilai tukar mata uang asing dan struktur paket investasi tersebut, dan meminta Washington untuk menyediakan perlindungan, seperti jalur pertukaran mata uang, guna mencegah dampak terhadap pasar mata uang.
Indeks saham acuan Korea Selatan, KOSPI, naik hingga 1,9% ke rekor tertinggi pada hari Kamis, seiring saham Hyundai Motor melonjak 9,6% ke level tertinggi dalam satu tahun. Sedangkan saham produsen mobil lainnya, Kia melonjak 8%.