kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kucing disebut dapat terinfeksi virus corona, WHO langsung bergerak


Kamis, 09 April 2020 / 10:31 WIB
Kucing disebut dapat terinfeksi virus corona, WHO langsung bergerak
ILUSTRASI. Ilustrasi Kucing. KONTAN/Muradi/2019/07/18


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan pada hari Rabu, kucing disebut-sebut dapat terinfeksi virus corona baru, tetapi anjing tampaknya tidak terlalu rentan. Studi ini mendorong WHO untuk langsung bergerak untuk melihat lebih dekat penularan virus antara manusia dan hewan peliharaan.

Melansir Reuters, studi yang dipublikasikan di situs jurnal Science menemukan bahwa kucing juga dapat terinfeksi dengan SARS-CoV-2, istilah ilmiah untuk virus yang menyebabkan penyakit COVID-19.

Namun, anjing, ayam, babi, dan bebek tidak terlalu rentan tertular virus itu.

Baca Juga: Stop penyebaran corona, pemerintah kota Shenzhen China larang makan anjing dan kucing

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hewan mana yang rentan terhadap virus sehingga mereka dapat digunakan untuk menguji vaksin eksperimental untuk memerangi pandemi COVID-19, yang telah menewaskan lebih dari 83.000 orang di seluruh dunia sejak muncul di China pada bulan Desember.

SARS-CoV-2 diyakini telah menyebar dari kelelawar ke manusia. Kecuali beberapa infeksi yang dilaporkan pada kucing dan anjing, belum ada bukti kuat bahwa hewan peliharaan dapat menjadi pembawa.

Seekor harimau di Kebun Binatang Bronx di New York City yang menderita batuk kering dan kehilangan nafsu makan setelah kontak dengan zookeeper yang terinfeksi positif virus corona pada hari Minggu. 

Baca Juga: Anjing pertama dunia yang terinfeksi corona tewas setelah dipulangkan dari karantina

Studi tersebut, berdasarkan penelitian yang dilakukan di China pada Januari dan Februari, menemukan kucing dan musang sangat rentan terhadap virus ketika para peneliti berusaha untuk menginfeksi hewan dengan memasukkan partikel virus melalui hidung.

Mereka juga menemukan kucing dapat saling menginfeksi melalui tetesan pernapasan. Kucing yang terinfeksi memiliki virus di mulut, hidung, dan usus kecil. Anak-anak kucing yang terpapar virus memiliki lesi besar di paru-paru, hidung, dan tenggorokan mereka.

"Pengawasan untuk SARS-CoV-2 pada kucing harus dianggap sebagai tambahan untuk menghilangkan COVID-19 pada manusia," catat para peneliti seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Kasus penularan dari manusia ke hewan, anjing di Hong Kong positif corona

Pada musang, virus ditemukan di saluran pernapasan bagian atas tetapi tidak menyebabkan penyakit parah.

Tes antibodi menunjukkan anjing lebih kecil kemungkinannya tertular virus, sementara babi, ayam, dan bebek yang diinokulasi tidak ditemukan memiliki jenis virus apa pun.

Baca Juga: Kim Jong Un kirim surat untuk hibur Korea Selatan yang terkena wabah corona

"Ini menarik dan tidak terlalu mengejutkan dalam arti bahwa dengan epidemi SARS yang asli, kucing musang terlibat sebagai salah satu vektor yang mungkin telah menularkan virus ke manusia," kata Daniel Kuritzkes, kepala penyakit menular di Brigham and Women's Hospital, Boston.

Baca Juga: Vladimir Putin: Rusia jadi sasaran musuh penebar hoaks soal virus corona

“Apa yang disediakan oleh data ini adalah dukungan untuk rekomendasi bahwa orang dengan COVID-19 harus menjauhkan diri mereka sendiri, tidak hanya dari anggota rumah tangga lain tetapi juga dari hewan peliharaan rumah tangga mereka, agar tidak menularkan virus ke hewan peliharaan mereka, terutama untuk kucing atau binatang lainnya,” katanya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya bekerja dengan para mitranya untuk melihat lebih dekat peran hewan peliharaan dalam krisis kesehatan.

Berdasarkan bukti sejauh ini, ahli epidemiologi WHO Maria Van Kerkhove mengatakan pada konferensi pers: "Kami tidak percaya bahwa mereka memainkan peran dalam penularan tetapi kami berpikir bahwa mereka mungkin dapat terinfeksi dari orang yang terinfeksi."

Baca Juga: Bendung virus corona, Italia desak warga berhenti cium pipi dan jabat tangan

Pakar kedaruratan tinggi WHO, Mike Ryan meminta orang untuk tidak merespon negatif terhadap binatang atas wabah tersebut.

“Mereka adalah makhluk dengan hak mereka sendiri dan mereka layak diperlakukan dengan baik dan hormat. Mereka adalah korban seperti kita semua,” katanya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×