Sumber: Jerusalem Post | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seorang ilmuwan nuklir Iran dilaporkan tewas dalam serangan udara yang menghantam sebuah gedung di kawasan Gisha, ibu kota Teheran, pada Jumat (20/6). Laporan ini pertama kali diungkap oleh penyiar publik Israel, KAN, dan didukung oleh berbagai media lokal lainnya.
Militer Israel sejauh ini belum memberikan komentar resmi atas laporan tersebut. Namun, pernyataan terbaru dari Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyiratkan intensifikasi serangan terhadap "simbol rezim" Iran.
Israel Intensifkan Serangan di Dalam Negeri Iran
Dalam pernyataannya, Katz menegaskan bahwa dirinya telah memerintahkan militer untuk meningkatkan serangan terhadap elemen-elemen strategis milik rezim Iran.
Baca Juga: Senjata Baru Israel Tiba, Pesawat KC-46 Siap Perpanjang Nafas Serangan ke Iran
“Kita harus menyerang semua simbol rezim dan mekanisme penindasan terhadap rakyat, seperti milisi Basij dan basis kekuatan seperti Garda Revolusi,” ujar Katz.
Serangan ini menjadi eskalasi terbaru dalam konflik terbuka antara Israel dan Iran yang kini merambah ke dalam wilayah ibu kota Teheran. Kawasan Gisha, lokasi serangan, dikenal sebagai area padat penduduk dan pusat aktivitas pemerintahan.
Setengah Peluncur Rudal Balistik Iran Dihancurkan?
Sumber dari The Jerusalem Post menyebutkan bahwa militer Israel, dalam serangan-serangan sebelumnya, hampir berhasil menghancurkan 50% peluncur rudal balistik milik Iran.
Angka ini dinilai krusial karena jika kerusakan mencapai ambang 50–70%, maka kemampuan Iran meluncurkan rudal secara masif akan sangat terbatas, meskipun negara tersebut masih memiliki sekitar 15.000 rudal balistik.
Diperkirakan, dalam kondisi tersebut, Iran hanya mampu meluncurkan sekitar 10 hingga 30 rudal dalam satu waktu—jauh di bawah kapasitas maksimal mereka.
Baca Juga: Iran Tolak Segala Bentuk Negosiasi dengan AS Selama Serangan Israel Terus Berlanjut
AS Pertimbangkan Keterlibatan Langsung
Di tengah meningkatnya tensi, Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden Donald Trump akan mengambil keputusan dalam dua pekan ke depan mengenai kemungkinan keterlibatan langsung Amerika Serikat dalam konflik Israel–Iran.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Iran memperingatkan keras terhadap intervensi langsung AS.
“Kami memiliki semua opsi yang diperlukan di atas meja,” ujarnya, menegaskan kesiapan Iran jika konflik berkembang menjadi lebih luas.
Secara bersamaan, militer Israel juga melaporkan sebuah roket diluncurkan dari Gaza bagian utara dan jatuh di area terbuka dekat Kibbutz Be’eri, selatan Israel. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun sirene peringatan sempat dibunyikan sesuai protokol militer.