Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Lulu Retail Holdings, salah satu jaringan hipermarket terbesar di Timur Tengah, mengumumkan rencana untuk melaksanakan penawaran umum perdana (IPO) yang diperkirakan akan menjadi IPO terbesar di Uni Emirat Arab (UEA) sepanjang tahun 2024.
Perusahaan, yang memiliki lebih dari 240 gerai ritel di enam negara Teluk, bertujuan mengumpulkan hingga 5,27 miliar dirham (US$1,43 miliar).
Penggalangan dana ini menjadi langkah besar dalam ekspansi Lulu di pasar yang sedang mengalami pertumbuhan pesat dalam sektor ritel.
Rincian IPO Lulu Retail Holdings
Dalam IPO ini, Lulu Retail menawarkan 2,582 miliar saham, yang setara dengan 25% dari total kepemilikan saham perusahaan. Harga saham ditetapkan dalam kisaran indikatif antara 1,94 hingga 2,04 dirham per saham.
Baca Juga: Saham Horizon Robotics Melonjak 28,3% dalam Debut Perdagangan
Permintaan yang tinggi terlihat sejak awal, di mana penawaran sudah mencatat permintaan berlipat ganda dalam beberapa jam pertama sejak pembukaan buku, menurut sumber yang tidak disebutkan namanya.
Para analis sebelumnya memperkirakan bahwa IPO ini berpotensi mengumpulkan dana antara US$1,7 miliar hingga US$1,8 miliar, memperkuat potensi IPO ini menjadi salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir di UEA.
Investor Pendukung dan Kapitalisasi Pasar Lulu
IPO Lulu Retail didukung oleh sejumlah investor besar, termasuk Dana Pensiun Abu Dhabi, Emirates International Investment Company (EEIC), serta dana kekayaan negara Bahrain dan Oman, yang masing-masing telah menyatakan komitmen untuk berpartisipasi dalam penawaran ini dengan total investasi sekitar US$205 juta.
Dukungan ini memperlihatkan kepercayaan investor institusi pada potensi pertumbuhan Lulu Retail di masa depan.
Baca Juga: Debut Perdana, Saham Metro Tokyo Melonjak 47,3% di Bursa Tokyo
Dengan kisaran harga IPO yang ditawarkan, nilai kapitalisasi pasar Lulu Retail diperkirakan berada di antara US$5,46 miliar hingga US$5,74 miliar.
Perusahaan diharapkan untuk melantai di Abu Dhabi Securities Exchange (ADX) pada 14 November mendatang, memperluas akses mereka ke modal untuk mendukung ekspansi yang sedang berjalan.
Trend IPO di Kawasan Teluk
Lulu Retail bukan satu-satunya perusahaan ritel yang melakukan IPO di tengah peningkatan belanja konsumen di kawasan Teluk.
Sejumlah perusahaan ritel, seperti Spinneys yang berbasis di UEA dan BinDawood Holding dari Arab Saudi, telah melakukan IPO dalam beberapa tahun terakhir sebagai respons terhadap peningkatan permintaan di sektor ritel.
Baca Juga: Debut Pahit Perdagangan Saham Hyundai di Bursa India
Kawasan Teluk juga mencatat mayoritas dari 30 IPO yang berlangsung di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara pada sembilan bulan pertama tahun 2024, yang berhasil mengumpulkan total US$5 miliar, menurut data dari LSEG.