kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mahathir: Saya ingin pensiun, tapi tugas untuk melakukan perlawanan belum selesai


Minggu, 15 Maret 2020 / 08:45 WIB
Mahathir: Saya ingin pensiun, tapi tugas untuk melakukan perlawanan belum selesai


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Setelah kehilangan posisinya sebagai pemimpin pemerintahan Malaysia, Mahathir Mohamad menegaskan dirinya tetap merasa berkewajiban untuk menjadi pemain di kancah politik Negeri Jiran.

Dilansir dari Reuters, Malaysia terjerumus ke dalam kekacauan ketika Mahathir mundur sebagai perdana menteri pada 24 Februari, ketika koalisi multi-etnisnya pecah. 

Baca Juga: Militernya dituduh China sebagai pembawa corona ke Wuhan, pemerintah AS meradang

Ia digantikan oleh aliansi partai-partai Melayu etnis konservatif yang dipimpin oleh mantan menteri dalam negerinya, Muhyiddin Yassin. “Saya ingin pensiun. Tetapi bahkan sekarang, mereka terus berkata, ‘apakah Anda akan kembali? Apakah Anda akan membantu kami?'" kata Mahathir.

“Saya akan sangat egois jika saya mengatakan bahwa saya ingin menikmati hidup dan sebagainya. Bagi saya, ini adalah tugas," tegasnya.

Seperti diketahui, Mahathir sebelumnya telah mundur dari dunia politik namun akhirnya memutuskan untuk bergandengan tangan dengan Anwar Ibrahim untuk menggulingkan UMNO yang dipimpin oleh Najib Razak yang terbelit kasus korupsi. 

Tapi, kekuasaan Mahathir pun berlangsung kurang dari dua tahun.

Baca Juga: Donald Trump lakukan tes virus corona, ini hasilnya

Sebelumnya Muhyiddin mengatakan dia telah menulis surat kepada Mahathir untuk meminta pertemuan dan meminta maaf. Namun nampaknya Mahathir tak tertarik. 

"Apa gunanya meminta maaf ketika dia melakukan hal ini di depan saya. Dia memecah belah pihak saya karena dia ingin menjadi perdana menteri,” kata Mahathir.

Mahathir mengatakan dia akan menunggu dan melihat bagaimana Muhyiddin berurusan dengan pemimpin koalisi yang menghadapi tuduhan korupsi, termasuk mantan perdana menteri Najib, sebelum memutuskan kemungkinan rekonsiliasi dengan perdana menteri.

"Saya menyaksikan apa yang akan dilakukan pemerintah ini dengan orang-orang yang sedang diadili. Apakah itu hukuman yang tepat, apakah hukumannya sepadan dengan kejahatan yang dilakukan," kata Mahathir.

Baca Juga: AS dikabarkan ancam beri sanksi jika Indonesia membeli senjata dari Rusia dan China

Najib sekarang menghadapi puluhan tuduhan korupsi atas dana negara 1MDB, di mana penyelidik AS dan Malaysia mengatakan lebih dari US $ 4,5 miliar telah disalahgunakan. Namun Najib mengaku tidak bersalah.

Mahathir juga mengatakan AS harus berpikir dua kali sebelum mengembalikan uang yang diperoleh dari penyelidikan anti-kleptokrasi kepada Malaysia karena pihak yang dituduh korupsi di 1MDB malah kembali berkuasa.

Sementara itu, seorang sumber Reuters bilang langkah Muhyiddin melawan Mahathir juga berasal dari kekhawatiran bahwa koalisi akan kehilangan dukungan dari kaum Melayu karena kehadiran politisi etnis Tionghoa. 

Baca Juga: Untuk menangkal corona, kelompok Hindu di India minum urin sapi

Dia juga tidak ingin Anwar mengambil alih posisi perdana menteri dari Mahathir.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×