Sumber: The Guardian,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Sejumlah media internasional tertarik membahas isu zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di Indonesia.
The Guardian, lewat artikelnya berjudul ‘Radioactive’ shrimp crisis: Indonesia grapples with contaminated industrial zone, mengangkat soal ditemukannya paparan Cs-137 di Kawasan industry Cikande, salah satu Kawasan industri terbesar di pinggiran Jakarta.
Menurut media asal Inggris ini, sebuah kawasan industri besar di pinggiran Jakarta tengah menghadapi masalah serius setelah satuan tugas pemerintah menemukan jejak isotop radioaktif berbahaya Cesium-137 di 22 fasilitas produksi, termasuk di antara bisnis yang mengekspor makanan laut beku.
Penemuan ini memicu tindakan darurat dekontaminasi dan relokasi penduduk, menyusul adanya kasus kontaminasi di Amerika Serikat yang ditelusuri berasal dari fasilitas di Jakarta tersebut.
Perusahaan ritel multinasional Walmart termasuk di antara bisnis yang menarik produknya dari rak penjualan setelah penemuan itu terungkap.
Baca Juga: Media Asing Soroti Utang Kereta Cepat antara Indonesia–China
Pemerintah Indonesia meluncurkan penyelidikan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mendeteksi Cesium-137, isotop radioaktif, dalam pengiriman udang rebon beku berlapis tepung yang diekspor oleh perusahaan Indonesia PT Bahari Makmur Sejati (BMS).
FDA mengeluarkan peringatan kepada distributor dan peritel agar membuang produk tersebut dan tidak menjualnya, meskipun tingkat radioaktif yang terdeteksi masih jauh di bawah ambang batas intervensi.
Lembaga itu menambahkan bahwa jumlah Cesium-137 yang ditemukan tidak menimbulkan bahaya akut bagi konsumen.
FDA menyatakan:
“Efek kesehatan utama yang dikhawatirkan dari paparan dosis rendah dalam jangka panjang (misalnya melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi) adalah meningkatnya risiko kanker akibat kerusakan DNA pada sel-sel tubuh.”
Pemindaian radiasi mengungkap bahwa setidaknya 22 pabrik di kawasan industri tersebut terkontaminasi.
Satuan tugas Indonesia tidak mengungkapkan nama 21 fasilitas lainnya, namun menyebut bahwa seluruhnya akan segera menjalani proses dekontaminasi yang dilakukan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).
Baca Juga: Media Asing Soroti Isu SPBU Shell di Indonesia Kehabisan BBM
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol mengatakan penduduk yang tinggal di wilayah dengan tingkat kontaminasi tinggi akan direlokasi sementara hingga kawasan tersebut dinyatakan bersih.
Ia menegaskan bahwa keamanan warga menjadi “prioritas utama.”
Reuters juga menyoroti hal yang sama. Laporannya berjudul "Indonesia says 22 plants in industrial zone near Jakarta contaminated by caesium 137" mengulas tentang kronologi terdeteksinya jejak radioaktif di dekat Jakarta.
Menurut Reuters, kontaminasi itu pertama kali terdeteksi pada Agustus lalu dalam pengiriman udang ke Amerika Serikat oleh perusahaan lokal PT Bahari Makmur Sejahtera (BMS).
Menindaklanjuti temuan tersebut, pemerintah melakukan pemindaian radiasi secara menyeluruh di Kawasan Industri Modern Cikande, tempat BMS beroperasi.
“Fasilitas produksi udang milik BMS telah melakukan dekontaminasi mandiri dan sudah dinyatakan aman oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas Bara Hasibuan kepada wartawan.
Namun, ia tidak mengungkapkan nama 21 fasilitas produksi lainnya yang juga ditemukan terpapar Cesium-137. Bara menegaskan seluruhnya akan segera menjalani proses dekontaminasi resmi oleh lembaga nuklir Indonesia.
Kawasan Industri Modern Cikande, yang berjarak sekitar 68 kilometer dari Jakarta, mencakup 3.175 hektare dan menampung lebih dari 270 perusahaan lokal dan asing, mulai dari sektor pengolahan makanan hingga komponen otomotif, menurut data situs resminya.
Tonton: Satgas: Ada 22 Pabrik di Cikande Terkontaminasi Radioaktif Cesium-137
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), Cesium-137 merupakan isotop radioaktif berbahaya yang biasanya muncul akibat uji coba nuklir atau kecelakaan reaktor seperti Chernobyl dan Fukushima.
Karena Indonesia tidak memiliki senjata nuklir maupun pembangkit listrik tenaga nuklir, pemerintah menduga unsur Cesium-137 tersebut berasal dari luar negeri.
“Pemerintah memutuskan untuk memperketat impor besi tua. Kementerian Lingkungan Hidup tidak akan lagi menerbitkan rekomendasi impor untuk komoditas tersebut,” kata Bara.
Satuan tugas juga menetapkan lokasi pabrik besi tua PT Peter Metal Technology (PMT) sebagai fasilitas isolasi untuk menyimpan barang-barang yang terkontaminasi Cesium-137.