Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli
Musk menjelaskan, dalam 12 tahun terakhir, ia pernah mengambil cuti selama seminggu sebanyak dua kali.
Nasib buruk yang dialami Musk saat liburan adalah saat ia pertama kali libur seminggu, dan roket Orbital Sciences-nya meledak. Lalu roket (Virgin Galactic) Richard Branson meledak di minggu yang sama.
Baca Juga: Jeff Bezos dan Elon Musk, dua pemimpin paling inovatif dengan misi berani
"Kedua kalinya saya libur seminggu, roket saya meledak, maka pelajaran di sini adalah jangan libur seminggu," ujar Musk.
Bahkan sebelum itu, ketika Musk mengambil liburan pertamanya, saat ia bulan madu dengan istri pertamanya Justine pada September 2000, ia mendapat berita profesionalitas yang buruk.
Saat itu, ia adalah CEO X.com, dan eksekutif perusahaan tidak senang dengan kepemimpinannya. Ketika Musk berasa di pesawat bersama Justine, para eksekutif mengirim surat tidak percaya kepada dewan perusahaan, mendorong agar Musk dipecat sebagai CEO dan menggantikannya dengan Peter Thiel.
Baca Juga: Karya paling penting Jeff Bezos bukanlah Amazon
Ketika ia tiba di Sydney, Australia, untuk berbulan madu, Musk terpaksa harus segera terbang kembali ke Palo Alto, California karena masalah itu.
Tapi mungkin pengalaman liburan paling traumatis bagi Musk datang ketika ia dan Justine memutuskan berbulan madu lagi pada bulan Desember. Waktu itu, Musk merencanakan perjalanan dua minggu ke Brasil dan Afrika Selatan.
Sementara di Afrika Selatan, Musk mengidap malaria yang paling parah. Setelah dua rumah sakit salah mendiagnosis dirinya, Musk nyaris meninggal, sebelum dirawat dengan benar tepat pada waktunya.
Baca Juga: Jeff Bezos membidik target dengan langkah kecil, Elon Musk meraihnya dengan lompatan
Itulah mengapa Musk mengatakan liburan akan membunuhmu.
Sejak perjalanan Musk yang membawa malapetaka itu, Musk dilaporkan pernah berlibur sebanyak dua kali, termasuk ke Chile dan ke Australia.