kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengapa Elon Musk mengatakan liburan akan membunuhmu?


Senin, 04 November 2019 / 04:50 WIB
Mengapa Elon Musk mengatakan liburan akan membunuhmu?


Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Setelah sukses mendirikan start-up internet pada awal karirnya, Elon Musk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang jutawan dotcom pada akhir tahun 1990-an. Sebuah pencapaian yang dimimpikan semua orang pada era tersebut.

Pada tahun 1999, Musk menjual perusahaan pertamanya, Zip2, ke Compaq seharga US$ 300 juta. Setelah itu, ia memulai X.com, yang akhirnya menjadi PayPal. Pada 2002, eBay membeli Paypal seharga US$ 1,5 miliar.

Baca Juga: Mengintip portofolio investasi Jeff Bezos, orang terkaya dunia

Mengutip CNBC, Minggu (3/11), pada tahun 2002, ia mendirikan SpaceX, yang bernilai sekitar US$ 33 miliar. Dan pada 2003 ia mendirikan Tesla, yang memiliki kapitalisasi pasar saat ini sekitar US$ 57 miliar.

Kendati, Musk mencapai banyak kesuksesan, tapi sebenarnya, ia tidak memiliki banyak waktu untuk beristirahat atau pun liburan.  Bahkan Musk mengatakan bahwa liburan akan membunuhmu (vacations will kill you).

Mengapa Musk enggan berlibur? Alasan utamanya adalah karena ia memiliki banyak pekerjaan. Musk mengatakan kepada Recode Decode bahwa untuk menghasilkan start-up, dia harus bekerja lebih dari 100 jam seminggu.

Musk tidak banyak berubah

Pada tahun 2018, Musk tidur di lantai pabrik Tesla dalam upaya mengejar ketinggalan produksi pada mobil model 3. "Saya tidak punya  waktu untuk pulang dan mandi," katanya kepada Gayle King.

Baca Juga: Jeff Bezos dan Elon Musk balapan membawa internet ke tempat terpencil di bumi

Ia mengatakan, sulit memercayai bahwa para karyawan harus mengalami kesulitan dalam bekerja, sementara CEO-nya, seperti dirinya malah sedang liburan.

Selain bekerja sepanjang waktu, Musk mengatakan ia pernah menjalani liburan, tapi  sayang ia memiliki pengalaman buruk saat menjalaninya.

Musk menjelaskan, dalam 12 tahun terakhir, ia pernah mengambil cuti selama seminggu sebanyak dua kali.

Nasib buruk yang dialami Musk saat liburan adalah saat ia pertama kali libur seminggu, dan roket Orbital Sciences-nya meledak. Lalu roket (Virgin Galactic) Richard Branson meledak di minggu yang sama.

Baca Juga: Jeff Bezos dan Elon Musk, dua pemimpin paling inovatif dengan misi berani

"Kedua kalinya saya libur seminggu, roket saya meledak, maka pelajaran di sini adalah jangan libur seminggu," ujar Musk.

Bahkan sebelum itu, ketika Musk mengambil liburan pertamanya, saat ia bulan madu dengan istri pertamanya Justine pada September 2000, ia mendapat berita profesionalitas yang buruk.

Saat itu, ia adalah CEO X.com, dan eksekutif perusahaan tidak senang dengan kepemimpinannya. Ketika Musk berasa di pesawat bersama Justine, para eksekutif mengirim surat tidak percaya kepada dewan perusahaan, mendorong agar Musk dipecat sebagai CEO dan menggantikannya dengan Peter Thiel.

Baca Juga: Karya paling penting Jeff Bezos bukanlah Amazon

Ketika ia tiba di Sydney, Australia, untuk berbulan madu, Musk terpaksa harus segera terbang kembali ke Palo Alto, California karena masalah itu.

Tapi mungkin pengalaman liburan paling traumatis bagi Musk datang ketika ia dan Justine memutuskan berbulan madu lagi pada bulan Desember.  Waktu itu, Musk merencanakan perjalanan dua minggu ke Brasil dan Afrika Selatan.

Sementara di Afrika Selatan, Musk mengidap malaria yang paling parah. Setelah dua rumah sakit salah mendiagnosis dirinya, Musk nyaris meninggal, sebelum dirawat dengan benar tepat pada waktunya.

Baca Juga: Jeff Bezos membidik target dengan langkah kecil, Elon Musk meraihnya dengan lompatan

Itulah mengapa Musk mengatakan liburan akan membunuhmu.

Sejak perjalanan Musk yang membawa malapetaka itu, Musk dilaporkan pernah berlibur sebanyak dua kali, termasuk ke Chile dan ke Australia.




TERBARU

[X]
×