Sumber: Bloomberg | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kota Wuhan, China menjadi buah bibir dunia. Kota ini kini makin tenar karena menjadi asal muasal menyebarnya virus corona jenis baru yang sudah menewaskan sedikitnya 25 orang dan menyebar ke negara lain.
Wuhan merupakan salah satu kota penting di China. Status Wuhan sebagai pusat transportasi dan manufaktur telah memicu pertumbuhan ekonomi pesar kota ini. Bahkan Wuhan dibanding-bandingkan dengan kota Chicago di Amerika Serikat (AS) sebagai kota penting di negara dengan ekonomi terbesar dunia.
Baca Juga: WHO: Kasus virus corona kemungkinan bakal terus bertambah
Sekarang, dampak dari isolasi penyebaran virus baru corona membuat jaringan logistik dan industri otomotif di kota berpenduduk sekitar 11 juta orang tersebut menjadi terganggu.
"Rantai pasokan yang rumit dan produksi tepat waktu dapat berarti bahwa pemadaman produksi di pabrik-pabrik Wuhan memiliki efek spillover yang lebih luas," kata Shaun Roache, kepala ekonom Asia-Pasifik di S&P Global Ratings seperti dilansir Bloomberg.
Wuhan telah membuat kemajuan dalam upayanya untuk beralih ke industri teknologi tinggi. Dalam sebuah laporan di 2019, Milken Institute menempatkan Wuhan sebagai kota dengan kinerja terbaik kesembilan di China, naik tujuh peringkat dari laporan tahunan sebelumnya.
Wuhan telah menarik investasi dari 230 perusahaan Fortune Global 500, menurut laporan tersebut.
Baca Juga: Di tengah wabah corona, bank sentral China permudah aturan transfer dana
Pemerintah pusat dan daerah telah banyak berinvestasi dalam industri teknologi tinggi Wuhan, terutama optoelektronika dan semikonduktor, kata Barry Naughton, seorang profesor di University of California di San Diego yang berspesialisasi dalam ekonomi Tiongkok.
"Untuk alasan ini, ini adalah masalah yang cukup besar. Ekonominya agak artifisial dalam arti disokong oleh investasi pemerintah, tetapi ia memiliki sektor teknologi tinggi dan sektor industri berat," ujar Naughton.
Baca Juga: Virus corona membuat 70.000 bioskop di China tutup saat Imlek
Sekarang kota ini harus diisolasi, karena China berupaya menghentikan penyebaran virus corona jenis baru yang telah menewaskan 25 orang dan menginfeksi ratusan orang.
Virus corona yang pertama kali muncul bulan lalu di salah satu pasar basah Wuhan, telah menyebar dari daratan ke Hong Kong, Jepang, AS dan tempat-tempat lain.
Sebagian besar dari mereka yang telah meninggal memiliki kondisi kesehatan lain, termasuk diabetes dan penyakit jantung, yang melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka. Gejalanya meliputi demam, batuk atau sesak dada, dan kesulitan bernapas.
Ekonomi Wuhan tumbuh 7,8% pada tahun lalu dan 8% pada 2018, dengan output nilai produk domestik bruto mencapai 1,48 triliun yuan atau setara US$ 213 miliarĀ yang membuatnya lebih besar dari Selandia Baru. S&P memperkirakan PDB Wuhan mencapai 1,6% dari PDB nasional China.
"Jika isolasi berlanjut setelah Tahun Baru Imlek, itu akan memengaruhi produksi industri, salah satu pendorong pertumbuhan utama untuk China," demikian catatan Raymond Yeung, kepala ekonom China di Australia & New Zealand Banking Group Ltd. di Hong Kong.
Baca Juga: Terus bertambah, korban meninggal akibat virus corona jadi 26 orang
Sebagai ibukota Provinsi Hubei, Wuhan adalah pusat transportasi air, darat dan udara terbesar di pedalaman Tiongkok.
Wuhan juga merupakan pusat rel utama dengan banyak jalur yang menghubungkannya dengan kota-kota besar, dan pusat pendidikan terkenal.
Baca Juga: Penerbangan dari Bandara Soetta ke China tetap dibuka meski lagi heboh virus corona
Walikota Wuhan Zhou Xianwang mengatakan, kota ini memiliki 89 universitas dan 1,2 juta mahasiswa.
Meskipun ini bukan tempat yang sering diprioritaskan pada rencana perjalanan pengunjung asing, Wuhan adalah perhentian utama di kapal pesiar sungai Yangtze.
Mantan pemimpin China Mao Zedong membuat kota ini terkenal pada musim panas tahun 1966 ketika ia terjun ke Yangtze untuk bergabung dengan ribuan orang dalam kegiatan berenang tahunan. Terlihat sebagai sinyal meningkatnya kekuatan politik Mao, diikuti oleh Revolusi Kebudayaannya.
Bisnis restoran di Wuhan sudah terpukul karena penduduk setempat yang ketakutan menghindari pertemuan. Di seluruh China, jika pengeluaran untuk hal-hal termasuk transportasi diskresioner dan hiburan turun 10%, pertumbuhan PDB keseluruhan akan turun sekitar 1,2 poin persentase, menurut perkiraan dari Roache di S&P.
Baca Juga: Rumah sakit darurat akan dibangun di kota Wuhan untuk tangani pasien virus corona