Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) yang berlangsung tahun depan diprediksi akan semakin ramai dengan munculnya tokoh-tokoh besar yang diprediksi akan bertarung dalam pemilihan Presiden AS, setelah tokoh dari Partai Demokrat yang sudah mencalonkan diri saat ini dinilai tidak cukup kuat untuk menantang Trump.
Mengutip Reuters, Selasa (13/11), miliarder Michael Bloomberg, bos media besar dan mantan Walikota New York tiga periode semakin terang-terangan menunjukkan ketertarikannya masuk bursa Pilpres AS. Hal itu setelah ia menambahkan namanya ke pemungutan suara utama Partai Demokrat di Arkansas pada hari Selasa.
Baca Juga: Amazon menjadi saham yang paling diburu di Wall Street, ini alasannya
Bloomberg belum secara resmi mengatakan bahwa ia akan mencalonkan diri dalam bursa Pilpres 2020, tetapi ia mengakui sedang mempertimbangkan tawaran dan memenuhi syarat pada hari Jumat untuk pemungutan suara di Alabama.
SetiapĀ negara bagian AS melakukan proses kualifikasi yang terpisah.
Selain Bloomberg, Mantan Gubernur Massachusetts Deval Patrik juga mempertimbangkan memasuki arena pemilihan Demokrat dan berbagai spekulasi juga muncul bahwa mantan rival Trump pada pemilu sebelumnya, Hillary Clinton dapat mencalonkan diri lagi.
Pada hari Selasa, Hillary mengatakan kepada BBC bahwa dia berada di bawah tekanan besar dari para pendukungnya untuk terjun ke dalam perlombaan untuk nominasi partai dan menolak mengesampingkan kemungkinan tersebut.
Baca Juga: Miliarder Michael Bloomberg pertimbangkan masuk bursa capres AS dari Demokrat
Kendati ia mengatakan, "sampai saat ini... itu sama sekali tidak ada dalam rencana saya," ujarnya.
Sementara Patrik, mantan gubernur mengaku tengah mempertimbangkan kemungkinan untuk ikut dalam kontestasi tersebut, seperti dilaporkan media termasuk New York Times.
Bila Bloomberg akhirnya masuk bursa capres AS, maka ia dapat memosisikan dirinya sebagai moderat dengan track record keberhasilan yang dapat menantang pengalaman bisnis Trump.
Meskipun tidak diharuskan seorang kandidat muncul secara langsung, Bloomberg pergi ke Little Rock, ibukota Arkansas, untuk secara resmi menambahkan namanya ke pemungutan suara negara bagian, menurut sebuah posting Twitter dari Partai Demokrat Arkansas.
Baca Juga: Mengapa Elon Musk mengatakan liburan akan membunuhmu?
Baca Juga: Tips sukses dari Miliarder Ray Dalio pendiri hedge fund terbesar di dunia
Selasa adalah hari terakhir bagi para kandidat untuk memenuhi syarat untuk mengikuti pemilihan presiden di Arkansas.
Keputusan untuk mencalonkan diri akan menunjukkan sikap Bloomberg yang saat ini berusia 77 tahun, sebab sebelumnya ia pernah mengatakan pada bulan Maret bahwa ia tidak akan membidik Gedung Putih.
Baca Juga: Jeff Bezos akan membayar pajak Rp 91 triliun per tahun bila Warren jadi Presiden AS
Diberi peringkat oleh Forbes sebagai orang Amerika terkaya kedelapan, dengan kekayaan bersih diperkirakan US$ 53,4 miliar atau setara Rp 747,6 triliun (1 US$ = Rp 14.000) tawaran potensinya segera menuai kritik bahwa ia hanyalah pengusaha kaya lain yang mencoba membeli pemilu.
Keterlambatannya memasuki kontestasi akan memaksa Bloomberg memainkan permainan cepat mengejar ketinggalan untuk membangun infrastruktur kampanye yang telah menghabiskan waktu berbulan-bulan dengan saingannya.
Baca Juga: Amazon ancam dominasi Google di bisnis periklanan
Akibatnya, Bloomberg akan melewati kontes awal seperti kaukus 3 Februari di Iowa dan menekankan negara-negara bagian pemungutan suara di mana saingannya tidak akan memiliki keuntungan pengorganisasian yang besar, dimulai dengan pemilihan pendahuluan Super Tuesday di setidaknya 15 negara, termasuk Alabama dan Arkansas , pada 3 Maret.
Joe Biden kandidat terdepan saat ini, ketika ditanya apakah Bloomberg bisa berhasil melewati empat negara awal, ia berpendapat bahwa tidak mungkin untuk menebus kesalahan.
Baca Juga: Ini kebiasaan para miliarder yang paling banyak diabaikan orang biasa
"Michael adalah pria yang berbakat, memiliki sedikit uang dan dapat bertunangan selama yang dia inginkan," kata Biden di Grinnell, Iowa, Senin.
"Tapi saya hanya berpikir bahwa cara sistem diatur sekarang, ada empat gerbang yang harus Anda lewati untuk sampai ke Super Tuesday dan seterusnya, dan itu adalah kaukus Iowa, primer New Hampshire, kaukus Nevada, dan primer Carolina Selatan."