kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.888.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.340   30,00   0,18%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Minta Sekutunya Tambah Belanja Pertahanan, Menhan AS: Ancaman China Itu Nyata


Sabtu, 31 Mei 2025 / 19:22 WIB
Minta Sekutunya Tambah Belanja Pertahanan, Menhan AS: Ancaman China Itu Nyata
ILUSTRASI. Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth mengingatkan ancaman dari China itu nyata dan berpotensi segera terjadi.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Konflik Amerika Serikat (AS) dengan China makin kentara. Tak soal urusan perdagangan, tetapi juga merembet ke pertahanan.

Terbaru, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth mengingatkan ancaman dari China itu nyata dan berpotensi segera terjadi. Maka itu, Ia mendorong sekutu AS di Indo-Pasifik untuk membelanjakan lebih banyak untuk kebutuhan pertahanan mereka sendiri.

Hegseth, yang berbicara untuk pertama kalinya di Dialog Shangri-La di Singapura, forum utama Asia bagi para pemimpin pertahanan, militer, dan diplomat, menggarisbawahi bahwa kawasan Indo-Pasifik merupakan prioritas bagi pemerintahan Donald Trump.

"Tidak ada alasan untuk menutup-nutupinya. Ancaman yang ditimbulkan China itu nyata, dan bisa jadi akan segera terjadi," kata Hegseth seperti dikutip Reuters, Sabtu (31/5).

Baca Juga: AS Siapkan Langkah Tambahan untuk Tekan China, Usai Trump Tuding Langgar Kesepakatan

Hegseth menambahkan, setiap upaya China untuk menaklukkan Taiwan akan mengakibatkan konsekuensi yang menghancurkan bagi Indo-Pasifik dan dunia. Ia menegaskan komentar Trump bahwa China tidak akan menyerang Taiwan selama menjabat.

China memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan telah berjanji untuk "menyatukan kembali" dengan pulau yang demokratis dan memiliki pemerintahan terpisah itu, dengan kekerasan jika perlu. Tiongkok telah meningkatkan tekanan militer dan politik untuk menegaskan klaim tersebut, termasuk meningkatkan intensitas permainan perang di sekitar Taiwan.

Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan Beijing, dengan mengatakan hanya penduduk pulau itu yang dapat memutuskan masa depan mereka.

"Semua pihak harus memahami bahwa Beijing secara kredibel tengah mempersiapkan diri untuk menggunakan kekuatan militer guna mengubah keseimbangan kekuatan di Indo Pasifik," kata Hegseth.

Provokasi dan Hasutan

Sementra itu, China mengomentari pernyataan Hegseth itu "dilandasi oleh provokasi dan hasutan".

"Tuan Hegseth berulang kali mencemarkan nama baik dan menyerang China serta tanpa henti mengungkit apa yang disebut 'ancaman China '," tulis kedutaan besar Tiongkok di Singapura di laman Facebook-nya. "Faktanya, AS sendiri adalah 'pembuat onar' terbesar bagi perdamaian dan stabilitas regional."

Komentar Hegseth tentang sekutu yang perlu meningkatkan pengeluaran kemungkinan akan menimbulkan kekhawatiran di antara mitra, meskipun para ahli mengatakan ia menghadapi audiens yang relatif bersahabat di Singapura.

Menteri Pertahanan China Dong Jun telah memutuskan untuk tidak menghadiri forum keamanan utama Asia dan Beijing hanya mengirimkan delegasi akademis.

Hegseth sebelumnya telah membidik sekutu di Eropa karena tidak mengeluarkan lebih banyak dana untuk pertahanan mereka sendiri. Pada bulan Februari, ia memperingatkan Eropa agar tidak memperlakukan Amerika seperti "orang bodoh" saat menyampaikan pidato di konferensi pers di markas besar NATO di Brussels.

Baca Juga: Perundingan Tarif AS-China Agak Macet, Butuh Keterlibatan Trump dan Xi Jinping

Selanjutnya: Dividen Tunai Indosat (ISAT) Capai Rp 2,7 Triliun, 55% dari Laba Bersih 2024

Menarik Dibaca: Samsung A15 Harga Mei 2025 Hemat Banget, Cocok Buat Semua Kalangan




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×