kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -21.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Misa Pemakaman Paus Fransiskus Digelar di Lapangan Santo Petrus, 220 Kardinal Hadir


Sabtu, 26 April 2025 / 16:15 WIB
Misa Pemakaman Paus Fransiskus Digelar di Lapangan Santo Petrus, 220 Kardinal Hadir
Misa pemakaman Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (26/4/2025). Tangkapan layar KOMPAS TV


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - VATIKAN. Peti jenazah Paus Fransiskus dibawa ke Lapangan Santo Petrus pada Sabtu dalam upacara Misa pemakaman yang dihadiri oleh ribuan pelayat, termasuk para pemimpin dunia, ulama, dan peziarah.

Tepuk tangan bergema saat peti jenazah, yang dihiasi salib besar, dibawa keluar dari Basilika Santo Petrus ke lapangan yang disinari matahari. Sebanyak 14 pengusung jenazah bersarung tangan putih mengangkat peti tersebut. 

Lonceng berdentang saat para pemimpin dari lebih dari 150 negara mengambil tempat mereka, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang kerap berselisih dengan Paus Fransiskus terkait perbedaan pandangan mengenai isu imigrasi.

Baca Juga: Pemakaman Paus Fransiskus Dijaga Ketat, Roma Kerahkan Ribuan Personel Keamanan

Misa terbuka ini dipimpin oleh 220 kardinal, 750 uskup, dan lebih dari 4.000 imam, dan dijadwalkan berlangsung selama 90 menit. 

Peti jenazah diletakkan di atas karpet di depan altar, dengan kitab Injil diletakkan di atasnya, sementara Paduan Suara Vatikan melantunkan nyanyian.

Para kardinal berjubah merah duduk di satu sisi altar, berhadapan dengan para pemimpin dunia berpakaian serba hitam di sisi lainnya. Di hadapan mereka, ratusan imam berjubah putih dan ribuan pelayat memenuhi lapangan.

Sejak dini hari, umat beriman telah memadati Vatikan, bahkan banyak yang berkemah untuk mengamankan tempat di tengah kerumunan.  

"Kami ingin mengucapkan selamat tinggal karena dia (adalah) orang suci yang masih hidup, sangat rendah hati dan sederhana," ujar Mary James, seorang biarawati Fransiskan, yang begadang semalaman demi mendapatkan tempat yang baik.

Paus Fransiskus, asal Argentina, wafat pada Senin dalam usia 88 tahun akibat stroke. Kepergiannya memulai masa transisi yang direncanakan dengan cermat bagi Gereja Katolik Roma, yang memiliki 1,4 miliar umat, ditandai dengan ritual kuno, kemegahan, dan duka cita.

Baca Juga: Peti Jenazah Paus Fransiskus akan Disegel Malam Ini Melalui Ritual Liturgi

Selama tiga hari sebelumnya, sekitar 250.000 orang telah berbaris melewati jasadnya, yang disemayamkan dalam peti terbuka di depan altar Basilika Santo Petrus yang dibangun pada abad ke-16.

Pada hari pemakaman, sebelum upacara dimulai, Donald Trump dan istrinya, Melania, memberikan penghormatan terakhir di dalam Basilika Santo Petrus. Peti jenazah tersebut telah disegel pada Jumat malam.

Ribuan umat Katolik berkumpul di pelataran Basilika Santo Petrus Vatikan

Sejumlah kepala negara juga hadir, termasuk presiden Argentina, Prancis, Gabon, Jerman, Filipina, dan Polandia, serta perdana menteri Inggris dan Selandia Baru, bersama para bangsawan Eropa. 

Tepuk tangan menggema saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy tiba di lapangan. Juru bicara Zelenskiy menyatakan bahwa ia sempat bertemu dengan Trump di Roma, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Vatikan memperkirakan sekitar 250.000 pelayat akan memenuhi jalan-jalan berbatu dan rute menuju basilika. Upacara pemakaman ini dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re, seorang uskup asal Italia berusia 91 tahun.

Baca Juga: Jenazah Paus Fransiskus Bakal Dipindah ke Basilika Santo Petrus pada Rabu (23/4)

"Anda dapat merasakan banyak energi, ya, sedikit keputusasaan karena kami lelah, tetapi pada akhirnya kami ingin datang dan mengucapkan 'terima kasih', terima kasih kepada Paus Fransiskus atas semua yang telah ia lakukan untuk gerejanya," kata Eduardo Valencia, seorang peziarah dari Meksiko.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×