kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mulai hari ini Malaysia cabut pembatasan perjalanan, ini syaratnya


Senin, 11 Oktober 2021 / 05:29 WIB
Mulai hari ini Malaysia cabut pembatasan perjalanan, ini syaratnya
ILUSTRASI. Mulai Senin (11/10/2021), Malaysia akan mengizinkan perjalanan antarnegara bagian dan luar negeri untuk 90% populasi warga dewasanya yang telah divaksinasi penuh terhadap Covid-19. REUTERS/Lim Huey Teng


Sumber: The Straits Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Mulai Senin (11/10/2021), Malaysia akan mengizinkan perjalanan antarnegara bagian dan luar negeri untuk warga dewasanya yang telah divaksinasi penuh terhadap Covid-19.

Mengutip Straits Times, dalam siaran nasional pada hari Minggu untuk menandai pencapaian target vaksinasi, Perdana Menteri Ismail Malaysia Sabri Yaakob berjanji bahwa relaksasi progresif pembatasan pandemi tidak akan kembali diberlakukan, meskipun terjadi lonjakan infeksi.

“Saya ingin meyakinkan semua orang bahwa bisnis dan mata pencaharian akan berjalan normal. Kalaupun kasusnya naik, kami hanya akan fokus (pembatasan) pada area tertentu. Pembukaan kembali akan terus dilakukan meskipun ada lonjakan, tetapi kami dapat memastikan tidak ada penutupan sama sekali jika mematuhi SOP,” katanya.

Warga Malaysia yang memenuhi persyaratan yakni sudah divaksinasi Covid-19 lengkap, bersama dengan anak-anak mereka, akan diizinkan melakukan perjalanan domestik ke seluruh negeri.

Baca Juga: Malaysia borong 150.000 paket pil COVID-19 produksi Merck

Mereka yang ingin jalan-jalan ke luar negeri juga bisa. Namun, karantina wajib 14 hari tetap berlaku bagi siapa pun yang memasuki Malaysia.

Sebelumnya, warga Malaysia hanya bisa melakukan perjalanan penting, seperti untuk bekerja atau belajar, yang diizinkan melakukannya melalui skema MyTravelPass.

Meski dimulainya kembali perjalanan setelah tingkat vaksinasi orang dewasa mencapai 90% telah dijanjikan oleh pemerintah sejak bulan lalu, namun perdana menteri mengatakan bahwa perbatasan Malaysia belum dibuka untuk turis asing.

Baca Juga: Malaysia berencana buka perbatasan internasional di bulan Desember

“Gerbang kami belum terbuka, kecuali untuk keadaan darurat, bisnis dan tujuan resmi,” kata Datuk Seri Ismail.

Dia menambahkan bahwa kementerian kesehatan sedang menilai negara mana yang aman untuk melakukan kunjungan ke Malaysia sebelum pengumuman dibuat.

Pada hari Kamis, Perdana Menteri mengatakan beberapa faktor akan dipertimbangkan sebelum mengizinkan wisatawan asing masuk, yaitu jumlah infeksi, tingkat kematian dan tingkat pemulihan di negara masing-masing.

Terlepas dari pengumuman hari Minggu, ia memperingatkan bahwa peraturan seperti jarak fisik dan pemakaian masker untuk mengekang penyebaran Covid-19 masih akan ditegakkan.

Dia juga mendorong para pelancong untuk melakukan tes mandiri sebelum memulai perjalanan mereka, meskipun pemerintah tidak akan mewajibkan tes mandiri.

Tambahan informasi saja, saat ini sudah 90% orang dewasa di Malaysia telah divaksinasi lengkap. Namun, angka untuk seluruh populasi hanya lebih dari 65%. Malaysia mulai menginokulasi anak-anak berusia 12 hingga 17 bulan lalu.

Pengumuman terbaru mengikuti gelembung perjalanan percontohan yang sukses diluncurkan pada 16 September untuk turis yang divaksinasi untuk memasuki pulau liburan Langkawi, dengan hanya satu infeksi yang dilaporkan di antara pengunjung sejauh ini.

Baca Juga: Data telat, Malaysia catatkan rekor kematian bulanan akibat Covid-19 di September

Infeksi harian di Malaysia telah turun dari puncak 24.599 enam minggu lalu menjadi angka empat digit minggu lalu. Kematian yang dilaporkan setiap hari juga sangat berkurang dari lebih dari 400 dua bulan lalu menjadi rata-rata saat ini sekitar 100.

Ismail mengatakan, meski masih ada ribuan pasien baru Covid-19 setiap hari, sebagian besar tidak menunjukkan gejala serius. Hal ini menunjukkan bahwa Malaysia memasuki fase endemik wabah yang melanda seluruh dunia sejak awal tahun lalu.

“Vaksinasi telah mengurangi tingkat penerimaan perawatan intensif sebesar 83% dan kematian sebesar 88%,” kata Ismail.

Selanjutnya: Studi Malaysia: Vaksin Covid-19 Sinovac sangat efektif melawan penyakit serius




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×