kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.335   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.610   78,17   1,20%
  • KOMPAS100 963   10,54   1,11%
  • LQ45 755   7,56   1,01%
  • ISSI 204   2,54   1,26%
  • IDX30 392   3,28   0,84%
  • IDXHIDIV20 475   7,26   1,55%
  • IDX80 109   1,19   1,10%
  • IDXV30 113   2,16   1,95%
  • IDXQ30 129   1,21   0,95%

Negara Arab Tolak Rencana Trump, Pilih Solusi Rekonstruksi Gaza dari Mesir


Rabu, 05 Maret 2025 / 20:42 WIB
Negara Arab Tolak Rencana Trump, Pilih Solusi Rekonstruksi Gaza dari Mesir
ILUSTRASI. Warga Palestina duduk di samping api di antara puing-puing bangunan yang hancur selama serangan Israel, di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas, di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, 17 Februari 2025. REUTERS/Mahmoud Issa 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

Alternatif untuk Rencana Trump

Mesir, Yordania, dan negara-negara Teluk Arab selama hampir satu bulan telah berkonsultasi mengenai alternatif terhadap rencana Trump yang mendorong eksodus warga Palestina dan pengambilalihan Gaza oleh AS. Mereka khawatir rencana tersebut dapat mengacaukan stabilitas kawasan.

Sebuah rancangan komunike akhir dari KTT yang dilihat oleh Reuters menolak pemindahan massal warga Palestina dari Gaza.

Baca Juga: Uni Eropa: Warga Gaza Harus Kembali ke Rumah dengan Bermartabat

Rencana Rekonstruksi Gaza yang diajukan Mesir terdiri dari 112 halaman dan mencakup peta pengembangan kembali wilayah tersebut serta puluhan gambar AI berwarna yang menggambarkan kompleks perumahan, taman, dan pusat komunitas.

Rencana ini mencakup pembangunan pelabuhan komersial, pusat teknologi, hotel pantai, dan bandara.

Sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa Israel kemungkinan tidak akan menolak entitas Arab yang bertanggung jawab atas pemerintahan Gaza jika Hamas disingkirkan.

Namun, seorang pejabat Israel mengatakan kepada Reuters bahwa sejak awal tujuan perang Israel adalah menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.

“Oleh karena itu, jika mereka ingin Hamas setuju untuk dilucuti senjatanya, itu harus segera dilakukan. Tidak ada pilihan lain yang akan diterima,” kata pejabat tersebut.

Sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan bahwa kelompok tersebut hanya kehilangan beberapa ribu pejuang selama perang di Gaza.

Sementara itu, pejabat Israel mengklaim sekitar 20.000 pejuang Hamas telah tewas, dan kelompok tersebut telah dihancurkan sebagai formasi militer yang terorganisir.

Selanjutnya: Emiten Ramai Lakukan Buyback Saham, Bagaimana Pengaruhnya ke Kinerja?

Menarik Dibaca: Cara Mudah Transfer Uang di Indomaret dan Syarat yang Harus Dilakukan



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×