kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pangeran Harry: Inggris harus akui kesalahan kolonialisme di masa lalu


Selasa, 07 Juli 2020 / 11:12 WIB
Pangeran Harry: Inggris harus akui kesalahan kolonialisme di masa lalu
ILUSTRASI. Pangeran Harry menyebut kesalahan kolonialisme Inggris harus berani diakui. REUTERS/Chris Jackson/Pool via REUTERS


Sumber: CNN | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Pangeran Harry mengatakan kalau Inggris harus mengakui kesalahan kolonialisme di masa lalu. Ia menyoroti banyak kesalahan yang kini berdampak pada banyak negara persemakmuran Inggris.

Berbicara pada sesi Queen's Commonwealth Trust hari Rabu pekan lalu, Pangeran Harry berkata bahwa setiap orang harus mengakui kesalahan di masa lalu meskipun sulit untuk menyampaikannya.

"Begitu banyak orang telah melakukan pekerjaan sulit untuk mengakui masa lalu dan berusaha memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan," ungkapnya.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa mengakui kesalahan sebesar itu memang tidaklah mudah. Tapi pada akhirnya semua pihak yang terlibat akan merasakan manfaatnya.

Baca Juga: Inggris berencana blokir semua penggunaan peralatan 5G milik Huawei

Sekarang, Negara Persemakmuran Inggris sudah beranggotakan 54 negara. Termasuk di antaranya adalah negara-negara besar seperti Kanada, Australia, Selandia Baru, India, Afrika Selatan, sampai Malaysia dan Papua Nugini.

Hampir semua negara yang menjadi bagian dari persemakmuran adalah 'korban' kolonialisme Inggris yang sangat berkuasa ratusan tahun lalu.

Isu kolonialisme ini belakangan jadi hangat kembali diperbincangkan sejak kesadaran dunia akan anti-rasisme bangkit kembali.

Pangeran Harry juga menyoroti adanya bias pandangan terkait kolonialisme yang dilakukan nenek moyangnya. Selama ini, ia menyebut, orang-orang di Inggris sudah dididik untuk melihat dunia dengan cara yang berbeda.

Hal itulah yang membuat sebagian besar masyarakat tidak lagi menyadari adanya kejahatan di masa lalu yang begitu besar dampaknya bagi peradaban. Mereka juga menjadi seolah menolak kebenaran.

Baca Juga: Inggris beri sanksi ekonomi terhadap puluhan individu dari Rusia, Arab Saudi & Korut

Hasilnya adalah keadaan rasisme institusional yang banyak terasa saat ini, bukan hanya di Inggris, tapi juga di berbagai negara lainnya.

Di kesempatan yang sama sang istri Meghan Markel juga berulang kali menyampaikan pandangannya tentang parahnya kasus rasialisme belakangan ini.

Bagi Markel, orang-orang kini harus mulai sadar dengan rasisme. Rasisme bisa terus berkembang tanpa disadari sama sekali.

Momen tewasnya George Floyd diharapkan bisa jadi batu loncatan bagi semua manusia untuk bisa lebih memahami dan menerima perbedaan yang ada.

Pasangan bangsawan ini memuji gerakan Black Lives Matter yang meledak saat ini. 

"Untuk pertama kalinya, terima kasih untuk gerakan Black Lives Matter...ini adalah saat ketika orang-orang mulai sadar akan masalah ini." tutup Harry.

Baca Juga: Donald Trump: Mural Black Lives Matter di New York adalah simbol kebencian



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×