Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dia menambahkan, seandainya pertumbuhan berlanjut pada tingkat itu, seluruh dunia akan terinfeksi dalam 90 hari. Tetapi ketika Levitt terus memproses angka-angkanya, polanya berubah. Pada 1 Februari, ketika dia pertama kali melihat statistik, Provinsi Hubei memiliki 1.800 kasus baru sehari. Hingga 6 Februari, jumlah itu telah mencapai 4.700 kasus baru per hari.
Baca Juga: Virus corona sudah menjangkiti 77 negara di luar China, ini daftarnya
Tetapi pada 7 Februari, sesuatu berubah. "Jumlah infeksi baru mulai menurun secara linear dan tidak berhenti," kata Levitt.
Dia menambahkan, "Seminggu kemudian, hal yang sama terjadi dengan jumlah kematian. Perubahan dramatis pada kurva ini menandai titik tengah dan memungkinkan prediksi yang lebih baik tentang kapan pandemi akan berakhir. Berdasarkan itu, saya menyimpulkan bahwa situasi di seluruh Tiongkok akan membaik dalam dua minggu. Dan, memang, sekarang ada sangat sedikit kasus infeksi baru.”
Baca Juga: Daftar persentase pasien sembuh virus corona di berbagai negara, ada yang 100%
Levitt menyamakan tren dengan penurunan suku bunga: jika seseorang menerima suku bunga 30% pada tabungan mereka pada Hari 1, tingkat 29% pada Hari 2, dan seterusnya, “Anda mengerti bahwa pada akhirnya, Anda tidak akan menghasilkan banyak.”
Demikian pula, meskipun kasus baru dilaporkan di Tiongkok, mereka mewakili sebagian kecil dari yang dilaporkan pada tahap awal. "Bahkan jika tingkat bunga terus menurun, Anda masih menghasilkan uang," katanya. "Jumlah yang Anda investasikan tidak berkurang, itu hanya tumbuh lebih lambat. Ketika membahas penyakit, itu sangat menakutkan orang karena mereka terus mendengar tentang kasus baru setiap hari. Tetapi fakta bahwa tingkat infeksi melambat berarti akhir pandemi sudah dekat."
Baca Juga: Kian ganas, virus corona telah menjangkiti 64 negara, ini daftar lengkapnya
Dengan memplot data ke depan, Levitt memperkirakan bahwa virus itu kemungkinan akan hilang dari China pada akhir Maret.
Alasan dari terjadinya perlambatan ini disebabkan oleh kenyataan bahwa model eksponensial berasumsi bahwa orang dengan virus akan terus menginfeksi orang lain pada tingkat yang stabil. Pada fase awal COVID-19, angka itu rata-rata adalah 2,2 orang per hari.