Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - PARIS. Perdana Menteri baru Prancis Sebastien Lecornu mengundurkan diri pada hari ini (6/10/2025), hanya beberapa jam setelah membentuk kabinet barunya. Pengunduran diri Lecornu terjadi setelah sekutu dan musuh politikya mengancam akan menggulingkan pemerintahannya.
Pengunduran diri Lecornu tidak terduga dan belum pernah terjadi sebelumnya, serta menandai krisis politik Prancis yang semakin dalam.
Bursa saham Prancis anjlok tajam, begitu pula euro, menyusul berita pengunduran diri tersebut.
Setelah berminggu-minggu berkonsultasi dengan berbagai partai politik, Lecornu, sekutu dekat Presiden Emmanuel Macron, pada hari Minggu (5/10) menunjuk para menterinya, dan kabinet telah dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan pertamanya pada Senin (6/10/205) sore.
Namun, susunan kabinet baru tersebut telah membuat marah para lawan maupun sekutu dari Lecornu. Di mana kabinet baru ini dianggap terlalu condong ke kanan atau tidak cukup, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang berapa lama hal ini akan bertahan, di saat Prancis sudah terjerumus dalam krisis politik yang mendalam, tanpa ada satu kelompok pun yang memegang mayoritas di parlemen yang terpecah belah.
Lecornu menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Macron pada Senin pagi.
"Sebastien Lecornu telah mengajukan surat pengunduran diri Pemerintahannya kepada Presiden Republik, yang telah menerimanya," kata kantor pers Istana Elysee seperti dikutip dari Reuters.
Politik Prancis menjadi semakin tidak stabil sejak terpilihnya kembali Macron pada tahun 2022 karena tidak ada partai atau kelompok yang memegang mayoritas parlemen.
Keputusan Macron untuk mengadakan pemilihan parlemen dadakan tahun lalu memperdalam krisis dengan menghasilkan parlemen yang semakin terpecah belah. Lecornu, yang baru dilantik bulan lalu, adalah perdana menteri kelima Macron dalam dua tahun.