Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - MOSKOW/YERUSALEM. Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, yang telah mengusulkan mediasi Israel antara Rusia dan Ukraina, berbicara dengan para pemimpin kedua negara pada Rabu.
Panggilan pertama adalah dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Zelenskiy mengatakan di Twitter mereka berbicara tentang "agresi Rusia."
Melansir Reuters, Kamis (3/3), Kremlin kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa Bennett memulai panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga: Israel Bakal Mempercepat Peluncuran Sistem Pertahanan Baru Berbasis Laser
Putin, kata Kremlin, mengatakan kepada Bennett bahwa mempertimbangkan kepentingan keamanan Moskow adalah salah satu syarat utama untuk menyelesaikan konflik.
Israel memiliki hubungan baik dengan Moskow dan Kyiv. Sementara itu memilih dengan mayoritas besar di Majelis Umum PBB pada hari Rabu untuk menegur Rusia karena menyerang Ukraina.
Atas permintaan Kyiv, Bennett menawarkan Israel untuk menengahi pembicaraan damai. Dia juga telah menyuarakan solidaritas dengan Ukraina dan mengirimkannya bantuan kemanusiaan.
Baca Juga: Israel Menghadapi Gelombang Covid-19 Baru, 40% Populasinya Bisa Terinfeksi
Pejabat di kantor Bennett mengkonfirmasi panggilan tersebut tetapi tidak memberikan rincian lainnya.
“Para pemain yang berbeda menginginkan kami di tempat di mana kami dapat mengadakan dialog dengan semua orang,” kata Bennett dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada hari Rabu di Channel 13 Israel.
Baca Juga: Israel Laporkan Kematian Pertama Terkait Varian Omicron
Israel ingin mempertahankan peringkat dengan sekutu AS-nya dalam krisis. Tetapi juga memperhatikan pengaruh militer Moskow di sebelah Suriah, di mana Israel secara teratur menyerang sasaran Iran.
Kontak Israel-Rusia mencegah mereka saling tembak secara tidak sengaja.