Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Anutin Charnvirakul, politikus kawakan sekaligus negosiator ulung yang lama bertahan di panggung politik Thailand resmi terpilih sebagai perdana menteri pada Jumat (5/9/2025).
Kemenangan ini menandai berakhirnya drama perebutan kekuasaan yang sempat mengguncang negeri Gajah Putih.
Baca Juga: Anutin Charnvirakul Terpilih menjadi Perdana Menteri Thailand yang Baru
Dalam langkah awalnya, Anutin menunjuk tiga tokoh senior untuk memperkuat kabinetnya.
Diplomat kawakan Sihasak Phuangketkeow dipercaya sebagai menteri luar negeri, ekonom Ekniti Nitithanprapas dipilih untuk menangani keuangan, sementara eksekutif energi PTT Auttapol Rerkpiboon ditunjuk mengurusi sektor energi.
“Ketiganya merupakan eksekutif puncak di bidang masing-masing, yang akan membawa kepercayaan dalam pemerintahan,” ujar Anutin.
Sihasak, mantan sekretaris permanen Kementerian Luar Negeri, akan berperan penting menjaga hubungan dengan Kamboja setelah bentrokan perbatasan Juli lalu yang menewaskan sedikitnya 43 orang.
Ekniti, pejabat senior Kementerian Keuangan, sebelumnya sempat disebut-sebut sebagai kandidat gubernur bank sentral. Sementara Auttapol memimpin BUMN energi terbesar Thailand, PTT Group.
Baca Juga: Thailand Diguncang Prahara Politik, Mantan PM Thaksin Shinawatra Tinggalkan Negaranya
Susunan kabinet ini akan efektif setelah mendapat persetujuan kerajaan. Langkah tersebut dinilai krusial di tengah kondisi ekonomi Thailand yang tertinggal dibanding negara tetangga, diperparah oleh berbulan-bulan instabilitas politik.
Kalahkan Partai Pheu Thai
Kemenangan Anutin sekaligus menjadi pukulan telak bagi Pheu Thai, partai populis besutan keluarga Shinawatra.
Saingan utamanya, Chaikasem Nitisiri gagal meraih dukungan. Sementara Paetongtarn Shinawatra, putri sekaligus penerus Thaksin telah diberhentikan oleh pengadilan pada akhir Agustus.
Thaksin sendiri kembali meninggalkan Thailand menuju Dubai setelah sempat pulang dari pengasingan.
Anutin, yang dikenal konservatif namun mampu meraih simpati lintas partai, berhasil mengamankan dukungan oposisi progresif Partai Rakyat.
Sebagai imbalannya, ia menjanjikan referendum untuk mengubah konstitusi dan menggelar pemilu dalam empat bulan ke depan.
Baca Juga: Perdana Menteri Thailand Diberhentikan, Ini Daftar Calon Penggantinya
Janji Pemerintahan Tanpa Balas Dendam
Dalam pidato kemenangannya, Anutin menyerukan persatuan nasional.
“Semua pihak harus bekerja sama untuk memajukan negara dengan kecepatan yang bisa menebus kesempatan yang hilang,” tegasnya.
Ia menambahkan, pemerintahannya akan menegakkan hukum secara adil tanpa pilih kasih.
“Tidak ada tangan yang membantu siapa pun, tidak ada penyalahgunaan kekuasaan, dan tidak ada balas dendam terhadap siapa pun.”