CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.754   25,00   0,15%
  • IDX 8.450   43,83   0,52%
  • KOMPAS100 1.171   5,94   0,51%
  • LQ45 854   4,79   0,56%
  • ISSI 295   1,28   0,44%
  • IDX30 445   2,21   0,50%
  • IDXHIDIV20 517   2,54   0,49%
  • IDX80 132   0,72   0,55%
  • IDXV30 136   0,31   0,23%
  • IDXQ30 143   0,74   0,52%

Presiden Taiwan Santap Sushi Jepang di Tengah Ancaman Larangan China


Kamis, 20 November 2025 / 13:54 WIB
Presiden Taiwan Santap Sushi Jepang di Tengah Ancaman Larangan China
ILUSTRASI. Presiden Taiwan Lai Ching-te makan sushi Jepang, menunjukkan dukungan di tengah larangan impor China. Pelajari respons Taiwan terhadap tekanan ekonomi Beijing. REUTERS/Ann Wang


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Presiden Taiwan Lai Ching-te menunjukkan dukungannya kepada Jepang pada Kamis dengan menikmati makan siang berupa sushi yang bahan-bahannya berasal dari Jepang, setelah China memberi sinyal akan melarang seluruh impor hasil laut Jepang di tengah meningkatnya ketegangan terkait pulau yang diklaim Beijing tersebut.

Ketegangan antara Jepang dan China memanas setelah Perdana Menteri Jepang yang baru, Sanae Takaichi, menyatakan awal bulan ini bahwa serangan China terhadap Taiwan yang mengancam kelangsungan hidup Jepang dapat memicu respons militer dari Tokyo.

Lai Pamerkan Dukungan Melalui Media Sosial

Dalam unggahan di media sosialnya, Lai memperlihatkan dirinya tengah menikmati hidangan siang berupa yellowtail dari Kagoshima dan scallop dari Hokkaido.

Baca Juga: Google Buka Pusat AI Terbesar di Taiwan

"Makan siang hari ini adalah sushi dan sup miso," tulisnya di Facebook dan Instagram, dan menggunakan kalimat serupa dalam bahasa Jepang di akun X.

China Pernah Larang Ekspor Pangan Taiwan

Pemerintah Taiwan, yang menolak klaim kedaulatan Beijing, dalam beberapa tahun terakhir telah menghadapi berbagai larangan produk pangan oleh China, termasuk nanas dan ikan Taiwan, yang menurut Taipei merupakan bagian dari kampanye tekanan ekonomi Beijing.

Berbicara kepada wartawan di parlemen, Menteri Luar Negeri Taiwan Lin Chia-lung mengatakan bahwa tindakan China yang menggunakan pemaksaan ekonomi dan intimidasi militer untuk menekan negara lain “sudah terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu”.

Baca Juga: Drama Taiwan-China Mencapai Langkah Baru: Taiwan Beli Sistem Udara Super Canggih

“Dalam situasi kritis ini, kita juga harus mendukung Jepang dalam menstabilkan keadaan dan menghentikan perilaku intimidatif Partai Komunis China,” ujarnya.

Hubungan Erat Jepang–Taiwan

Jepang dan Taiwan memiliki hubungan erat meski tidak resmi, dengan ikatan budaya dan bisnis yang kuat.

Jepang pernah menguasai Taiwan dari 1895 hingga berakhirnya Perang Dunia II pada 1945, warisan sejarah yang tetap mempererat hubungan masyarakat kedua pihak hingga kini.

Selanjutnya: Indikator SuperTrend Bitcoin Kirim Sinyal 'Sell': Awal Tren Bear Market?

Menarik Dibaca: Reli Harga Emas Terjegal karena Peluang Penurunan Suku Bunga Kian Kecil




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×