CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Putin Bela China, Sebut Belt and Road Initiative Bukan untuk Hancurkan Negara Lain


Senin, 16 Oktober 2023 / 07:10 WIB
Putin Bela China, Sebut Belt and Road Initiative Bukan untuk Hancurkan Negara Lain
ILUSTRASI. Vladimir Putin menilai, Belt and Road Inisiative sebagai keinginan China untuk bekerja sama di arena global. Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden Rusia Vladimir Putin membela kebijakan China. Melansir Reuters, Putin menilai, Belt and Road Inisiative alias Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok (BRI) sebagai keinginan untuk bekerja sama di arena global.  

“Kami melihat bahwa beberapa orang menganggapnya sebagai upaya China untuk menghancurkan negara lain, tetapi kami tidak melihatnya seperti itu: kami hanya melihat keinginan untuk bekerja sama,” demikian yang disiarkan kantor berita Rusia RIA mengutip ucapan Putin pada Minggu (15/10/2023).

Sementara, dalam wawancara dengan China Media Corporation, Putin mengatakan, “Menurut saya, keuntungan utama dari konsep kerja sama yang diusulkan Tiongkok adalah dalam kerangka kerja sama, tidak ada yang memaksakan apa pun pada orang lain.” 

Putin juga menegaskan, ciri unik China dalam membangun hubungan dengan negara lain saat ini adalah tidak ada tekanan atau memaksakan apa pun pada siapa pun. 

"Mereka hanya memberikan peluang", kata Putin seperti dikutip televisi pemerintah China di Moskow.

“Inilah perbedaan antara Inisiatif Sabuk dan Jalan Presiden Xi Jinping dan proyek-proyek lain yang dilakukan oleh negara-negara yang bernuansa kolonial,” kata Putin.

Dia juga mengatakan Belt and Road Initiative tepat waktu dan berkembang dengan baik.

Baca Juga: Soal Korea Utara, Rusia Tegaskan Tidak Melanggar Sanksi PBB

“Kami menyambut baik rencana Presiden Xi dan bersedia bekerja sama dengan Tiongkok untuk melaksanakan inisiatif tersebut. Visi kami sendiri untuk mengembangkan Uni Ekonomi Eurasia, misalnya, untuk membangun ‘Eurasia Raya’, sepenuhnya sejalan dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok,” papar Putin seperti yang dikutip dari South China Morning Post.

Catatan saja, Uni Ekonomi Eurasia adalah badan integrasi regional yang terdiri dari negara-negara pasca-Soviet, Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia.

Mengutip South China Morning Post, Xi meluncurkan Road and Belt Initiative pada tahun 2013 untuk memperluas kerja sama ekonomi dan konektivitas Tiongkok dengan negara-negara di Asia, Eropa, dan sekitarnya. Sekitar 152 negara telah menandatangani perjanjian perdagangan dan infrastruktur dengan Tiongkok berdasarkan inisiatif ini.

Namun para kritikus, termasuk AS dan negara-negara besar Eropa, mengatakan proyek-proyek investasi tersebut menciptakan beban utang bagi negara-negara penerima, mengabaikan masalah lingkungan hidup dan hak-hak buruh, dan bahwa proyek-proyek tersebut hanya memperluas pengaruh Beijing di luar negeri.

Baca Juga: Zelenskiy: Rusia Berpotensi Menyerang Negara Lain Jika Ukraina Kalah

Meskipun Tiongkok menolak tuduhan tersebut, Tiongkok mengatakan bahwa mereka akan fokus pada proyek-proyek yang “kecil dan indah” dibandingkan proyek-proyek besar di masa depan.

Putin dijadwalkan menghadiri Forum Belt and Road ketiga yang akan diadakan di Beijing pada 17-18 Oktober. Dia menghadiri dua forum sebelumnya, pada tahun 2017 dan 2019.




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×