kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

​Ramai Pilpres Amerika, ini profil Kamala Harris


Rabu, 04 November 2020 / 15:25 WIB
​Ramai Pilpres Amerika, ini profil Kamala Harris
ILUSTRASI. Calon wakil presiden Amerika Serikat dari Demokrat Senator Kamala Harris merespon kepada pendukung saat ia tiba untuk reli kampanye 'drive-in' di Fayetteville, North Carolina, Amerika Serikat, Minggu (1/11/2020). REUTERS/Jonathan Drake


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Kamala Harris menjadi trending di Google pada Rabu (4/11). Salah satunya terkait dengan pemilihan umum presiden Amerika Serikat yang digelar pada 3 November 2020. 

Kamala Harris adalah pasangan calon presiden AS Joe Biden. Dikutip dari NY Times, dia mendapatkan kiriman doa dari desa leluhurnya di India untuk kemenangannya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS. 

Desa yang bernama Thulasendrapuram tersebut memiliki hubungan khusus dengan Ibu Harris. Kakek dari pihak ibu Kamala Harris lahir di sana lebih dari 100 tahun yang lalu.

Lantas, seperti apa profil Kamala Harris?

Baca Juga: Menyerah di pemilu presiden tahun ini, Kanye West menatap tahun 2024

Profil Kamala Harris 

Kamala Harris

Kamala Harris, yang bernama lengkap Kamala Devi Harris adalah politisi Amerika yang terpilih menjadi Senat AS dari Partai Demokrat pada 2016 dan memulai masa jabatan pertamanya mewakili California di badan itu pada tahun berikutnya. 

Dikutip dari laman Britannica, Kamala lahir pada 20 Oktober 1964, Oakland, California, AS sebagai orang Amerika keturunan India pertama yang menjabat sebagai senator AS serta wanita Afrika Amerika kedua. 

Kamala sebelumnya adalah jaksa agung negara bagian pada 2011-2017. Ayahnya, orang Jamaika, mengajar di Universitas Stanford, dan ibunya, putri seorang diplomat India, adalah seorang peneliti kanker. 

Sementara adik perempuannya, Maya, adalah advokat kebijakan publik. Setelah mempelajari ilmu politik dan ekonomi (BA, 1986) di Howard University, Kamala memperoleh gelar sarjana hukum (1989) dari Hastings College.

Baca Juga: Saham Produsen Senjata Api Menguat Seiring dengan Prediksi Biden Terpilih

Pada 1990 hingga 1998, dia kemudian bekerja sebagai wakil jaksa wilayah di Oakland. Kamala pun mendapatkan reputasi yang tangguh saat dia menuntut kasus kekerasan geng, perdagangan narkoba, dan pelecehan seksual. 

Kemudian, pada 2004, Kamala naik pangkat menjadi jaksa wilayah. Berlanjut pada 2010, dia terpilih sebagai Jaksa Agung California, menang dengan selisih kurang dari 1%, sehingga menjadi wanita pertama dan orang Afrika-Amerika pertama yang memegang jabatan itu. 

Setelah menjabat tahun berikutnya, dia menunjukkan kemerdekaan politik. Barack Obama meminta dia menyelesaikan gugatan nasional terhadap pemberi pinjaman hipotek karena praktik yang tidak adil. 

Buku Kamala Harris, Smart on Crime (2009, ditulis bersama Joan O'C. Hamilton), dianggap sebuah model untuk menangani masalah residivisme kriminal.

Baca Juga: Donald Trump ingin kampanye, tolak debat virtual dengan Joe Biden

Menang di kursi Senat AS 

Kamala Harris menikah dengan pengacara Douglas Emhoff. Dia kemudian direkrut agar mencalonkan diri untuk kursi Senat AS yang dipegang oleh Barbara Boxer, yang sedang pensiun. 

Pada awal 2015, Harris mengumumkan pencalonannya, dan dalam kampanyenya dia menyerukan reformasi imigrasi dan peradilan pidana, kenaikan upah minimum, dan perlindungan hak reproduksi perempuan.  Kamala pun dengan mudah memenangkan pemilu 2016.

Setelah menjabat pada Januari 2017, Kamala mulai bertugas di Komite Seleksi Intelijen dan Komite Kehakiman.  Dia menjadi terkenal karena gaya penuntutannya dalam menginterogasi saksi selama persidangan, yang menuai kritik dan sesekali interupsi dari senator Republik. 

Pada Juni 2017, dia menarik perhatian khusus atas pertanyaannya kepada Jaksa Agung AS Jeff Sessions, yang bersaksi di depan komite intelijen tentang dugaaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden 2016.  Memoar Harris, The Truths We Hold: An American Journey, diterbitkan pada Januari 2019.

Selanjutnya: Wall Street menghijau, Dow Jones menguat lebih 500 poin untuk hari terbaik sejak Juli




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×