kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resolusi PBB di Suriah gagal disepakati


Kamis, 28 April 2011 / 11:45 WIB
ILUSTRASI. Karyawan salah satu sekuritas mengamati pergerakan saham seacra online di Jakarta, Rabu (15/7). Jumlah investor baru di pasar modal tetap tumbuh meski di tengah situasi penyebaran pandemi Covid-19. Otoritas Bursa Efek Indonesia mencatat jumlah total inves


Reporter: Dyah Megasari, BBC |

SURIAH. Resolusi PBB terhadap krisis politik Suriah gagal disepakati. Penyebabnya, perbedaan pendapat dari anggota dewan masih sangat mencolok.

Rancangan resolusi yang diajukan Prancis, Inggris, Jerman dan Portugal ternyata ditentang beberapa negara dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB. Salah satu penentang paling keras adalah Rusia. Negara bekas Uni Soviet ini berpendapat tindakan Suriah itu tidak mengganggu keamanan internasional secara umum.

"Ancaman terhadap keamanan regional justru datang dari campur tangan asing dalam situasi domestik Suriah, termasuk desakan untuk mendukung sebuah rancangan solusi atau desakan untuk berpihak," kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Alexander Pankin.

Sementara itu, Cina dan India menyerukan digelarnya dialog politik dan resolusi damai untuk meredakan krisis politik Suriah. Namun kedua negara itu menolak mengutuk kekerasan di negeri itu. Sebenarnya selain masalah Libia, banyak yang berpendapat gelombang revolusi di beberapa negara Timur Tengah tak terlalu mendapat perhatian DK PBB.

Rusia masih tetap tidak sepakat dengan intervensi internasional yang terjadi di Libia dan kemungkinan akan mempertahankan sikapnya atas masalah di Suriah.

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Susan Rice menyerukan agar Suriah menghentikan tindakan kerasnya dan meminta dunia internasional melakukan sesuatu. "Pemerintah kami meminta agar Presiden Assad mengubah kebijakannya sekarang juga dan merangkul rakyatnya," kata Rice.

"Kami juga mendesak komunitas internasional untuk merespon kebrutalan ini dan melakukan tindakan bagi mereka yang melakukan pelanggaran HAM yang mengerikan ini," tambah dia. Baik pemerintah AS dan sejumlah negara Eropa memperingatkan bahwa mereka akan mendesak dijatuhkannya sanksi internasional jika pemerintah Suriah tidak segera melakukan reformasi seperti yang dituntut rakyat.

Rumusan resolusi yang diajukan negara-negara Eropa di Dewan Keamanan itu berisi kutukan terhadap tindak kekerasan yang dilakukan pemerintah Suriah. Usulan ini didukung petinggi PBB, Bank Ki-moon yang menyerukan investigasi independen dan transparan atas kematian sekitar 450 orang pengunjuk rasa.

Namun, Duta Besar Suriah untuk PBB Bashar Jaafari menegaskan pemerintahnya akan menolak semua jenis intervensi luar negeri terhadap kebijakan dalam negeri Suriah.




TERBARU

[X]
×