Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan telah bertemu CEO Intel Lip-Bu Tan pada Senin (11/8/2025), hanya beberapa hari setelah secara terbuka meminta Tan mengundurkan diri.
Trump memuji Tan dan menyebut pertemuan itu sebagai “sangat menarik.”
Saham Intel naik 3% dalam perdagangan setelah jam bursa.
Baca Juga: Trump Perpanjang Gencatan Dagang dengan China 90 Hari, Hindari Lonjakan Tarif Impor
Pekan lalu, Trump menyerukan agar Tan segera mundur, dengan menuduhnya “sangat terikat konflik kepentingan” karena hubungan bisnisnya dengan perusahaan-perusahaan China.
Pernyataan itu memicu ketidakpastian terhadap upaya pemulihan Intel yang telah berlangsung bertahun-tahun.
Trump mengatakan pertemuan tersebut juga dihadiri Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan Menteri Keuangan Scott Bessent.
Menurutnya, Tan bersama para pejabat kabinet akan menyampaikan sejumlah usulan kepadanya minggu depan.
“Kisah sukses dan perjalanan kariernya luar biasa,” ujar Trump tentang Tan.
Baca Juga: CEO Intel Dijadwalkan Temui Trump di Gedung Putih
Laporan eksklusif Reuters pada April mengungkap bahwa Tan telah berinvestasi di ratusan perusahaan China, termasuk beberapa yang memiliki keterkaitan dengan militer negara tersebut.
Meski demikian, investasi warga AS di perusahaan China tidak melanggar hukum kecuali pada entitas yang masuk daftar larangan Kementerian Keuangan AS (Chinese Military-Industrial Complex Companies List).
Sejak menjabat sebagai CEO sekitar enam bulan lalu, Tan telah melakukan langkah strategis besar, termasuk menjual sejumlah aset, melakukan PHK, dan mengalihkan sumber daya untuk memperbaiki kinerja Intel.
Langkah ini bertujuan mengatasi kesalahan strategi bertahun-tahun yang membuat Intel tertinggal di industri chip AI yang kini dikuasai Nvidia, serta membatasi kerugian dari ambisi manufaktur kontrak yang memerlukan investasi besar.
Baca Juga: Dituduh Trump Sarat Konflik dengan China, Ini Penjelasan CEO Intel (INTC) Lip-Bu Tan
Namun, tuntutan pengunduran diri dari Trump dikhawatirkan akan menjadi distraksi bagi Tan.
Beberapa investor dan mantan pejabat senior Intel mengatakan hal itu bisa mengganggu fokus pada proses pemulihan perusahaan.
Dalam pernyataan resmi, Intel menyebut Tan bertemu Trump untuk melakukan diskusi terbuka dan konstruktif mengenai komitmen perusahaan memperkuat kepemimpinan AS di bidang teknologi dan manufaktur.
“Perusahaan akan bekerja sama secara erat dengan pemerintah untuk memulihkan kejayaan perusahaan Amerika yang hebat ini,” tulis Intel.
Baca Juga: Trump Desak CEO Intel Lip-Bu Tan Mundur, Dinilai Sarat Konflik dengan China
Langkah Trump ini menjadi salah satu contoh langka presiden AS secara terbuka menyerukan pengunduran diri seorang CEO, yang memunculkan pertanyaan soal sejauh mana pengaruh Gedung Putih terhadap urusan korporasi.
Intervensi itu terjadi di tengah kesepakatan baru yang mewajibkan Nvidia dan AMD menyerahkan 15% pendapatan penjualan ke China kepada pemerintah AS.