kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.978.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.435   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.736   -94,43   -1,21%
  • KOMPAS100 1.079   -10,72   -0,98%
  • LQ45 789   -8,41   -1,06%
  • ISSI 262   -2,74   -1,04%
  • IDX30 409   -4,48   -1,08%
  • IDXHIDIV20 475   -5,51   -1,15%
  • IDX80 119   -1,13   -0,94%
  • IDXV30 129   -0,75   -0,58%
  • IDXQ30 132   -1,48   -1,11%

Rubel Rusia Melemah Saat Putin Bertemu Xi dan Modi di China


Senin, 01 September 2025 / 21:13 WIB
Rubel Rusia Melemah Saat Putin Bertemu Xi dan Modi di China
ILUSTRASI. Sebuah banknotes rouble Rusia terlihat di depan grafik saham yang turun dan naik dalam ilustrasi ini yang diambil pada 1 Maret 2022. Rubel Rusia melemah hingga mencapai level terendah dalam satu bulan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari Senin (1/9/2025).


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rubel Rusia melemah hingga mencapai level terendah dalam satu bulan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari Senin (1/9/2025), seiring Presiden Vladimir Putin memuji meningkatnya penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan antar negara anggota inisiatif keamanan regional.

Presiden China Xi Jinping menjamu lebih dari 20 pemimpin negara non-Barat, termasuk Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi, dalam pertemuan puncak Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), sebuah inisiatif yang didukung Tiongkok.

Baca Juga: Rusia Ingin Gelar Pertemuan Trilateral dengan China dan India, Ada Apa?

Pada pukul 13.20 Waktu setempat, rubel melemah 0,8% menjadi 80,57 terhadap dolar, menurut data yang dikumpulkan oleh LSEG berdasarkan kutipan harga over-the-counter.

Rubel melemah 0,1% menjadi 11,25 terhadap yuan Tiongkok, mata uang asing yang paling banyak diperdagangkan di Rusia.

China dan India adalah pembeli utama minyak Rusia. Pembelian mereka memastikan aliran masuk mata uang asing yang stabil, yang membantu menopang rubel meskipun sanksi Barat dijatuhkan atas aksi militer Rusia di Ukraina.

"Di tengah ketidakpastian yang ada terkait negosiasi perdamaian Ukraina dan prospek pelonggaran moneter, volatilitas rubel kemungkinan akan meningkat," ujar Maxim Timoshenko dari Russian Standard Bank.

Baca Juga: Pidato Lengkap Presiden Rusia Vladimir Putin di Peringatan Victory Day 2025

Para analis menilai keputusan bank sentral mengenai suku bunga acuannya pada 12 September serta pengumuman mendatang mengenai volume intervensi mata uang asing oleh negara sebagai faktor domestik utama yang memengaruhi mata uang Rusia.

Rubel diperkirakan akan melemah hingga 100 terhadap dolar AS - atau 24% dari level saat ini - selama 12 bulan ke depan, menurut jajak pendapat Reuters.

Selanjutnya: Bayer Leverkusen Pecat Erik ten Hag Setelah Hanya Pimpin Dua Laga Bundesliga

Menarik Dibaca: KAI Pastikan KA Jarak Jauh dan Commuter Line Tetap Beroperasi Norma




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×