kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

Rusia Terbuka untuk Pertemuan Trump-Putin, Ini Alasannya


Rabu, 15 Januari 2025 / 04:23 WIB
Rusia Terbuka untuk Pertemuan Trump-Putin, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Kremlin mengatakan terbuka untuk pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Trump, yang menurut Trump akan berlangsung secepatnya. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia mengatakan telah mendeteksi adanya pergeseran pandangan dari Presiden terpilih AS Donald Trump dan timnya ke arah pengakuan "realitas" di lapangan terkait Ukraina. 

Pemerintah Rusia melihat hal ini sebagai tanda selamat datang saat bersiap mempelajari rencana untuk mengakhiri perang.

Mengutip Reuters, Kremlin mengatakan terbuka untuk pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Trump, yang menurut Trump pada hari Senin akan berlangsung "secepatnya".

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada hari Selasa bahwa Moskow siap mempelajari gagasan Trump untuk mengakhiri konflik di Ukraina setelah ia menjabat pada tanggal 20 Januari 2025.

Lavrov mengatakan dalam konferensi pers bahwa Rusia menyambut baik kenyataan bahwa pemerintahan yang baru mulai menyebutkan realitas di lapangan lebih sering. Ia merujuk pada komentar Trump dan penasihat keamanan nasional yang baru Mike Waltz.

Waltz mengatakan kepada ABC pada hari Minggu bahwa jelas perang harus diakhiri dengan cara diplomatik.

Baca Juga: Donald Trump Bakal Telepon Vladimir Putin, Kapan Waktunya?

"Saya rasa tidak realistis untuk mengatakan bahwa kami akan mengusir setiap orang Rusia dari setiap jengkal tanah Ukraina, bahkan Krimea. Presiden Trump telah mengakui kenyataan itu, dan saya pikir itu merupakan langkah maju yang besar bahwa seluruh dunia mengakui kenyataan itu. Sekarang mari kita melangkah maju," kata Waltz.

Pekan lalu, Trump mengakui penentangan lama Moskow terhadap ambisi Ukraina untuk bergabung dengan NATO, sesuatu yang menurutnya berarti bahwa Rusia memiliki seseorang tepat di depan pintu mereka. 

"Dan saya dapat memahami perasaan mereka tentang itu," kata Trump.

Rusia menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina setelah hampir tiga tahun berperang dan mengatakan kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik harus memperhitungkan hal itu. 

Baca Juga: Trump Kembali ke Gedung Putih, Tiongkok dan militernya Persiapkan Langkah Besar

Pada September 2022, Rusia mengumumkan empat wilayah Ukraina yang dikuasainya sebagian bagian dari wilayahnya sendiri. Tindakan ini dikutuk habis-habisan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai "upaya pencaplokan ilegal".

Jaminan keamanan untuk Kyiv

Lavrov mengatakan bahwa Rusia siap membahas jaminan keamanan untuk Ukraina. Tetapi Moskow memerlukan jaminannya sendiri bahwa negara itu tidak dapat diancam di perbatasan baratnya dengan Eropa.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan awal bulan ini bahwa jaminan keamanan untuk Kyiv hanya akan efektif jika Amerika Serikat memberikannya, dan bahwa gencatan senjata tanpa jaminan tersebut hanya akan memberi Rusia waktu untuk mempersenjatai kembali.

Zelenskiy juga masih mendesak agar Ukraina diizinkan bergabung dengan NATO - sesuatu yang ditolak mentah-mentah oleh Rusia dan mengatakan bahwa Rusia berperang untuk mencegahnya. 

Tonton: Donald Trump Bakal Telepon Vladimir Putin, Kapan Waktunya?

Kyiv khawatir akan dipaksa untuk memberikan konsesi serius jika Trump menarik dukungan militer dari Amerika Serikat dalam upayanya memenuhi janji untuk segera mengakhiri konflik.

Selanjutnya: Tawaran Investasi Gagal Beri Izin iPhone 16, Harga iPhone 15 Per Januari 2025 Naik



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×