kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,61%
  • IDX 6.787   -120,00   -1,74%
  • KOMPAS100 980   -16,66   -1,67%
  • LQ45 754   -11,11   -1,45%
  • ISSI 221   -4,23   -1,88%
  • IDX30 391   -6,58   -1,66%
  • IDXHIDIV20 457   -9,06   -1,95%
  • IDX80 110   -1,76   -1,57%
  • IDXV30 113   -1,97   -1,71%
  • IDXQ30 126   -2,46   -1,91%

Sebelum Serangan AS ke Iran, Pakistan Sempat Usulkan Trump Dapat Nobel Perdamaian


Senin, 23 Juni 2025 / 12:20 WIB
Sebelum Serangan AS ke Iran, Pakistan Sempat Usulkan Trump Dapat Nobel Perdamaian
ILUSTRASI. Pakistan telah mengumumkan rencananya untuk menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian. Hal ini dicetuskan karena Trump dalam membantu merundingkan gencatan senjata bulan lalu antara India dan Pakistan. REUTERS/Kent Nishimura 


Sumber: CNN | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pakistan telah mengumumkan rencananya untuk menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian. Hal ini dicetuskan karena Trump dalam membantu merundingkan  gencatan senjata bulan lalu antara India dan Pakistan.

Mengutip media sosial X, pemerintah Pakistan mengatakan Trump layak menerima penghargaan sebagai pengakuan atas intervensi diplomatiknya yang tegas dan kepemimpinannya yang penting selama krisis India-Pakistan baru-baru ini.

Pada bulan Mei, Trump membuat pengumuman mengejutkan tentang gencatan senjata antara India dan Pakistan setelah empat hari pertempuran antara kedua negara tetangga yang bersenjata nuklir tersebut.

Baca Juga: Trump Sesumbar Bom Jatuh di Fordow, Lokasi Utama Nuklir Iran

Pemerintah Pakistan menyebut  Presiden Trump telah menunjukkan pandangan jauh ke depan yang strategis dan kenegarawanan yang luar biasa melalui keterlibatan diplomatik yang kuat dengan Islamabad dan New Delhi, sehingga meredakan situasi yang memburuk dengan cepat.

"Intervensi ini merupakan bukti perannya sebagai pembawa damai sejati." ujarnya di media sosial yang dikutip dari CNN, Senin (23/6).

Menurut Trump, ia memberi tahu India dan Pakistan bahwa gencatan senjata diperlukan agar mereka dapat mempertahankan perdagangan dengan AS.

"Saya berkata, 'Ayo, kami akan melakukan banyak perdagangan dengan kalian [India dan Pakistan]. Mari kita hentikan," katanya kepada wartawan.

Langkah pemberian Nobel tersebut disambut baik oleh Mushahid Hussain, mantan ketua Komite Pertahanan Senat di parlemen Pakistan.

"Trump baik untuk Pakistan," katanya kepada Reuters.

Baca Juga: AS Serang Fasilitas Nuklir Iran: Harga Minyak Melonjak, Investor Cari Aset Aman

"Jika ini memuaskan ego Trump, biarlah. Semua pemimpin Eropa telah menjilatnya habis-habisan."

Namun Maleeha Lodhi, mantan duta besar Pakistan untuk AS, mengkritik tindakan tersebut sebagai sesuatu yang tidak menguntungkan.

"Seorang pria yang telah mendukung perang genosida Israel di Gaza dan menyebut serangan Israel terhadap Iran sebagai 'luar biasa. Itu mengorbankan martabat nasional kita," tulisnya di X.

Pada hari Jumat (20/6) kemarin, Trump mengunggah di Truth Social bahwa ia telah membantu menjadi perantara negosiasi antara banyak negara, tetapi menyadari tidak dirinya tidak pernah mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian apa pun.

Ia juga sering mengkritik Barack Obama karena memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2009 setelah kurang dari delapan bulan menjabat sebagai presiden AS. Pada tahun 2013, Trump meminta Komite Nobel Norwegia untuk mencabut penghargaan tersebut.

Selanjutnya: Penyaluran Kredit Usaha Mikro Dan Menengah Terkoreksi pada Mei 2025

Menarik Dibaca: Resep Ayam Bakar Coco Khas Jawa Timur, Perpaduan Pedas dan Gurih yang Menggoda




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×