kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Semakin Panas, China Bakal Tutup Wilayah Udara di Utara Taiwan pada 16-18 April 2023


Kamis, 13 April 2023 / 06:34 WIB
Semakin Panas, China Bakal Tutup Wilayah Udara di Utara Taiwan pada 16-18 April 2023
ILUSTRASI. China berencana untuk menutup wilayah udara di utara Taiwan dari tanggal 16 hingga 18 April 2023. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China berencana untuk menutup wilayah udara di utara Taiwan dari tanggal 16 hingga 18 April 2023. 

Hal tersebut diungkapkan oleh empat sumber Reuters yang mengetahui masalah ini. Jika benar hal tersebut dilakukan China, ini akan menjadi sebuah langkah yang dapat mengganggu penerbangan di sekitar wilayah tersebut.

Kementerian luar negeri China dan Taiwan tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan Reuters.

Empat pejabat di luar China, yang berbicara kepada Reuters dengan syarat tidak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah ini, mengatakan bahwa larangan tersebut akan mengganggu wilayah informasi penerbangan (FIR) utara Taiwan dan bahwa mereka tidak mengetahui alasan pembatasan tersebut.

Baca Juga: Angkatan Laut China Lanjutkan Latihan Pertempuran Sebenarnya di Sekitar Taiwan

Hal ini terjadi ketika China mengakhiri pelatihan militer selama beberapa hari di sekitar Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri. Latihan militer China digelar sebagai respon terhadap pertemuan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California baru-baru ini yang membuat marah Beijing.

Seorang pejabat senior yang mengetahui secara langsung masalah ini mengatakan bahwa larangan penerbangan tersebut akan mempengaruhi 60%-70% penerbangan antara Asia Timur Laut dan Asia Tenggara, serta penerbangan antara Taiwan dan Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Utara.

Baca Juga: Latihan Usai, Pesawat dan Kapal Militer China Masih Bertahan di Sekitar Taiwan

Menurut OPSGROUP, sebuah koperasi industri penerbangan yang memberikan saran mengenai risiko penerbangan, pembatasan sebelumnya yang diberlakukan selama latihan militer China Agustus lalu mengakibatkan gangguan signifikan pada penerbangan di wilayah tersebut, dengan beberapa pilot terpaksa membawa bahan bakar ekstra.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×