kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Semakin Panas, China Bakal Tutup Wilayah Udara di Utara Taiwan pada 16-18 April 2023


Kamis, 13 April 2023 / 06:34 WIB
Semakin Panas, China Bakal Tutup Wilayah Udara di Utara Taiwan pada 16-18 April 2023
ILUSTRASI. China berencana untuk menutup wilayah udara di utara Taiwan dari tanggal 16 hingga 18 April 2023. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China berencana untuk menutup wilayah udara di utara Taiwan dari tanggal 16 hingga 18 April 2023. 

Hal tersebut diungkapkan oleh empat sumber Reuters yang mengetahui masalah ini. Jika benar hal tersebut dilakukan China, ini akan menjadi sebuah langkah yang dapat mengganggu penerbangan di sekitar wilayah tersebut.

Kementerian luar negeri China dan Taiwan tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan Reuters.

Empat pejabat di luar China, yang berbicara kepada Reuters dengan syarat tidak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah ini, mengatakan bahwa larangan tersebut akan mengganggu wilayah informasi penerbangan (FIR) utara Taiwan dan bahwa mereka tidak mengetahui alasan pembatasan tersebut.

Baca Juga: Angkatan Laut China Lanjutkan Latihan Pertempuran Sebenarnya di Sekitar Taiwan

Hal ini terjadi ketika China mengakhiri pelatihan militer selama beberapa hari di sekitar Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri. Latihan militer China digelar sebagai respon terhadap pertemuan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California baru-baru ini yang membuat marah Beijing.

Seorang pejabat senior yang mengetahui secara langsung masalah ini mengatakan bahwa larangan penerbangan tersebut akan mempengaruhi 60%-70% penerbangan antara Asia Timur Laut dan Asia Tenggara, serta penerbangan antara Taiwan dan Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Utara.

Baca Juga: Latihan Usai, Pesawat dan Kapal Militer China Masih Bertahan di Sekitar Taiwan

Menurut OPSGROUP, sebuah koperasi industri penerbangan yang memberikan saran mengenai risiko penerbangan, pembatasan sebelumnya yang diberlakukan selama latihan militer China Agustus lalu mengakibatkan gangguan signifikan pada penerbangan di wilayah tersebut, dengan beberapa pilot terpaksa membawa bahan bakar ekstra.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×