Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Uni Eropa sejauh ini telah menggunakan bunga dari aset tersebut untuk membayar kembali pinjaman sebesar US$ 50 miliar kepada Ukraina, tetapi jumlah bunga yang dihasilkan terus menurun.
Euroclear menyatakan bahwa pada 30 Juni, terdapat aset Rusia yang dikenai sanksi senilai 194 miliar euro (US$ 228,40 miliar) di neracanya, yang menghasilkan bunga sebesar 2,7 miliar euro pada paruh pertama tahun 2025, turun dari 3,4 miliar euro yang dihasilkan dari 173 miliar euro aset Rusia pada periode yang sama di tahun 2024.
Beberapa bankir telah memperingatkan bahwa menetapkan preseden penyitaan aset negara dapat merusak kepercayaan asing dalam berinvestasi pada obligasi pemerintah Barat. Sementara Belgia telah memperingatkan bahwa penyitaan aset tersebut dapat membuat Euroclear rentan terhadap litigasi dan pada akhirnya memicu krisis keuangan.
Euroclear menyatakan telah mengetahui usulan pemberian pinjaman reparasi kepada Ukraina dan berharap dapat menerima informasi lebih lanjut dari Komisi Eropa.
Tonton: AS Desak G7 dan Uni Eropa Kenakan Tarif Bagi China dan India karena Beli Minyak Rusia
Apa tanggapan Rusia?
Seiring dengan maraknya pembicaraan seputar potensi penyitaan aset beku Rusia dalam beberapa hari terakhir, para pejabat Rusia telah mengeluarkan tanggapan tajam tentang potensi konsekuensinya.
Rusia mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan mengejar negara Eropa mana pun yang berusaha mengambil asetnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, memperingatkan seminggu yang lalu bahwa sistem keuangan global akan "merasakan konsekuensi" dari setiap langkah untuk menyita asetnya.
Sementara itu, kantor berita milik pemerintah Rusia, RIA, mengatakan bahwa investasi asing langsung (FDI) Barat senilai US$ 285 miliar dalam perekonomian Rusia dapat terancam jika aset Rusia diambil.