kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Soros : Euro mulai membahayakan kohesi politik Eropa


Jumat, 06 Januari 2012 / 12:53 WIB
Soros : Euro mulai membahayakan kohesi politik Eropa
ILUSTRASI. Saham DMAS dan WSBP menggantikan GGRM dan LPPF pada indeks IDX High Dividend 20.


Reporter: Dyah Megasari, Reuters, Business Line |

HYDERABAD. Memburuknya pergerakan euro kembali mengundang komentar dari investor kelas kakap George Soros. Saat mengunjungi Hyderabad, India Selatan, ia berujar bahwa runtuhnya mata uang tunggal euro dan bubarnya Uni Eropa memiliki konsekuensi bencana sistem keuangan global.

"Hari ini, euro berpotensi membahayakan kohesi politik Uni Eropa. Dan ini tak hanya akan menjadi marabahaya bagi Eropa saja, melainkan dunia," ujar Soros. Ia melihat, pecahnya mata uang tunggal euro secara langsung bisa membubarkan Uni Eropa.

Dikutip dari Economic Times, Soros melihat krisis keuangan ini akan lebih besar dari yang pernah terjadi 2008. Masalah utang tiap negara menjadi sistemik hingga menimbulkan kepanikan di industri perbankan.

Soros menilai, dalam waktu dekat dan mendesak, beberapa negara di zona euro harus mengambil langkah penghematan lebih besar akibat ketidakseimbangan antara negara-negara kreditur dan debitur.

"Sayangnya, para pemimpin Uni Eropa belum memecahkan krisis keuangan yang semakin akut dan justru menyebabkan situasi keuangan semakin memburuk. Hingga saat ini belum jelas apakah ada solusi atas krisis yang terjadi ini," jelas Soros.




TERBARU

[X]
×