Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Stanley Fischer, Wakil Gubernur Federal Reserve mengundurkan diri dari jabatannya sebagai orang nomor dua Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Dalam surat pengunduran diri kepada Presiden AS Donald Trump, Fischer yang menjabat sejak 2014 ini mengatakan, pengunduran ini karena alasan pribadi.
Fischer berniat mundur dari jabatannya efektif pada 13 Oktober, dua hari sebelum ulang tahunnya ke-74. "Merupakan kehormatan besar untuk bekerja bersama Gubernur Yellen pada Dewan Federal Reserve juga bersama orang-orang berdedikasi di seluruh sistem Federal Reserve," ungkap Fischer seperti dikutip CNBC.
Masa jabatan mantan gubernur Bank of Israel periode 2005-2013 ini baru berakhir pada 12 Juni 2018. Dengan pengunduran diri Fischer, akan ada dua kursi kosong pada pucuk pimpinan The Fed. Masa jabatan Yellen berakhir pada Februari 2018.
Trump telah menominasikan Randal Quarles untuk mengisi kursi kosong. Kini, Trump setidaknya harus menambah dua nominasi.
Kekosongan ini terjadi pada masa kritis bank sentral AS. Pasalnya, The Fed berniat mengurangi neraca yang sudah menggembung menjadi US$ 4,5 triliun akibat peluncuran berbagai stimulus ekonomi.
Dalam suratnya, Fischer menyebut, The Fed telah membangun langkah-langkah awal untuk memperkuat sistem finansial setelah rontok mulai 2008 lalu. "Dengan pelajaran krisis finansial terkini, bank sentral telah membangun sistem finansial yang lebih tahan banting," kata dia.
The Fed menahan suku bunga hampir 0% dalam periode yang panjang. Bank sentral juga menggelar quantitative easing lewat penerbitan uang baru untuk mengentaskan AS dari krisis ekonomi.