kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Studi Harvard: Virus corona bisa menjadi ancaman hingga 2024


Kamis, 16 April 2020 / 12:41 WIB
Studi Harvard: Virus corona bisa menjadi ancaman hingga 2024
ILUSTRASI. Petugas menyemprotkan disinfektan di Portugal. Studi terbaru dari peneliti Harvard menyebut virus corona bisa menjadi ancaman hingga 2024. REUTERS/Rafael Marchante TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Tim peneliti dari Harvard menyebut Wabah virus corona dapat berlanjut hingga hingga akhir tahun 2024 dan pemberlakuan jarak sosial mungkin harus diperpanjang sampai 2022.

Temuan ini kontras dengan perkiraan optimis dari Presiden AS Donald Trump bahwa beberapa negara bagian AS akan dapat melonggarkan langkah-langkah jarak sosial pada akhir April nanti.

Baca Juga: Diguyur stimulus corona sebesar US$ 1 triliun, pengusaha Jepang: Kekecilan

Dilansir dari South China Morning Post, Makalah yang ditulis oleh lima peneliti dengan Harvard T.H. Chan School of Public Health menemukan bahwa kemunculan kembali virus corona mungkin terjadi dalam empat tahun ke depan.

Penelitian ini memang tidak mengatakan bahwa langkah-langkah jarak sosial perlu tetap dilakukan selama dua tahun ke depan. tetapi menjaga jarak yang berkepanjangan atau bila diperlukan mungkin diterapkan hingga 202.

Kecuali jika vaksin atau perawatan yang lebih baik untuk pasien terinfeksi virus corona sudah tersedia. Atau kapasitas perawatan kritis bisa meningkat secara substansial.

Baca Juga: Studi: Obat malaria yang dipuji Trump sama sekali tak bermanfaat bagi pasien corona

“Bahkan jika terjadi eliminasi yang jelas, pengawasan Sars-CoV-2 harus dipertahankan karena kebangkitan dalam penularan dapat dimungkinkan hingga tahun 2024,” kata para peneliti.

Negara-negara di seluruh dunia telah memperkenalkan langkah-langkah menjauhkan sosial seperti pembatasan pada pertemuan, penutupan sekolah dan mengurangi kegiatan di luar ruangan yang tidak penting, dalam upaya untuk membendung penyebaran virus corona.

Pandemi yang merupakan krisis kesehatan publik global terburuk sejak perang dunia kedua ini telah menewaskan lebih dari 128.000 orang di seluruh dunia, dengan jumlah infeksi yang melewati 2 juta kasus.

Baca Juga: Kecewa Trump stop dana ke WHO, istri Bill Gates naikan anggaran untuk hadapi corona

Dengan lebih dari 600.000 kasus dan jumlah kematian lebih dari 26.000 kasus, Amerika Serikat telah menjadi negara yang paling terpukul sejak wabah pertama kali dilaporkan di China pada bulan Desember.

Organisasi Kesehatan Dunia telah memperingatkan bahwa jumlah kasus infeksi belum memuncak, sementara IMF mengatakan resesi yang disebabkan oleh virus ini sangat mungkin menjadi yang terburuk sejak Depresi Hebat pada tahun 1930-an.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×