Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
WASHINGTON. Data yang dirilis International Energy Agency (IEA) menunjukkan, tahun lalu China menggeser posisi Amerika sebagai negara konsumsi energi paling besar dunia. Hal ini memberikan optimisme baru bahwa permintaan energi global akan terus tumbuh.
Menurut Fatih Birol, Chief Economist IEA, konsumsi energi China mencapai 2.252 juta metrik ton di 2009, yang meliputi minyak, batubara, gas alam, tenaga nuklir, dan energi terbarukan. Angka tersebut berhasil melampaui konsumsi AS yang hanya mencapai 2.170 juta ton.
Data yang sama juga dirilis oleh BP Plc dalam laporannya bertajuk Statistical Review of World Energy. Dalam laporan itu tertulis, China, termasuk Hongkong, merupakan negara pengguna energi paling besar dunia di bulan Juni yang mencapai 2,2 miliar ton energi. Sementara, itu AS menduduki posisi dua dengan tingkat konsumsi 2,18 miliar ton. Adapun di posisi ketiga diduduki Rusia.
“Pada saat kita melihat negara-negara yang menjadi mesin pertumbuhan permintaan energi dunia, pasti yang disebut China, China, China, India, dan Timur Tengah. Ini yang membuat saya optimistis,” kata Birol.