kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.860   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.538   92,30   1,43%
  • KOMPAS100 939   12,04   1,30%
  • LQ45 730   8,52   1,18%
  • ISSI 209   2,52   1,22%
  • IDX30 378   3,03   0,81%
  • IDXHIDIV20 458   4,62   1,02%
  • IDX80 106   1,33   1,26%
  • IDXV30 113   1,41   1,27%
  • IDXQ30 124   0,78   0,63%

Tarif AS Tertinggi Seabad, IMF: Pertumbuhan Ekonomi Global hanya Capai 2,8% di 2025


Selasa, 22 April 2025 / 20:26 WIB
Tarif AS Tertinggi Seabad, IMF: Pertumbuhan Ekonomi Global hanya Capai 2,8% di 2025
ILUSTRASI. IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan sejumlah negara besar dalam laporan pembaruan World Economic Outlook yang dirilis Selasa (22/4) REUTERS/Yuri Gripas/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

​KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan sejumlah negara besar dalam laporan pembaruan World Economic Outlook yang dirilis Selasa (22/4).

Langkah ini diambil menyusul lonjakan tarif impor AS ke level tertinggi dalam 100 tahun terakhir, yang memicu ketidakpastian kebijakan dan gejolak perdagangan global.

IMF kini memperkirakan pertumbuhan ekonomi global hanya akan mencapai 2,8% pada 2025, turun 0,5 poin dari proyeksi Januari.

Proyeksi 2026 juga diturunkan menjadi 3%, dari sebelumnya 3,3%.

Baca Juga: IMF Tegaskan Tarif Trump Tidak Sebabkan Resessi Global, Tapi Ketidakpastian Tinggi

“Ini adalah momen reset bagi sistem ekonomi global yang telah berjalan selama 80 tahun terakhir,” kata Kepala Ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas, kepada wartawan.

Tarif tinggi AS dan potensi eskalasi tensi dagang dinilai memperlambat pertumbuhan di semua kawasan — dari AS, Eropa, hingga Asia.

IMF juga memperkirakan inflasi global melandai lebih lambat dengan proyeksi mencapai 4,3% pada 2025 dan 3,6% pada 2026.

Pertumbuhan AS dan China Turun Drastis

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 0,9 poin menjadi 1,8% pada 2025 — jauh dari realisasi 2,8% di 2024.

Inflasi AS diperkirakan tembus 3% pada 2025, satu poin lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Gourinchas menyebut peluang resesi AS naik dari 25% menjadi 37%.

Baca Juga: 10 Negara dengan Ekonomi Terbesar di Dunia Tahun 2025

Sementara itu, proyeksi pertumbuhan China juga dipotong menjadi 4% untuk 2025 dan 2026, turun masing-masing 0,6 dan 0,5 poin dari proyeksi Januari.

China disebut terkena dampak signifikan dari tarif karena ketergantungan pada ekspor, meski stimulus fiskal membantu menahan perlambatan.

Ekonomi Global Terfragmentasi

IMF juga menurunkan tajam proyeksi pertumbuhan perdagangan global menjadi 1,7% pada 2025, turun 1,5 poin dari proyeksi sebelumnya.

Fragmentasi ekonomi dinilai membuat perdagangan lebih mahal dan tidak efisien.

“Investor kini bingung harus berinvestasi di mana, sumber bahan baku dari mana, dan beli komponen dari mana. Restorasi sistem perdagangan yang jelas dan dapat diprediksi sangat penting,” tegas Gourinchas.

Baca Juga: Bukan China! Pemerintah AS Peringatkan Warganya Agar Tak Bepergian ke 2 Negara Ini

Dampak Merata ke Kanada, Meksiko, Eropa, dan Jepang

Proyeksi pertumbuhan Kanada dipangkas menjadi 1,4% pada 2025 dan 1,6% pada 2026, dari sebelumnya 2%.

Meksiko bahkan diproyeksikan mengalami kontraksi -0,3% pada 2025 akibat tekanan tarif.

Di Eropa, pertumbuhan zona euro dipangkas menjadi 0,8% pada 2025. Jerman diprediksi stagnan (0%) di tahun yang sama.

Inggris diproyeksikan tumbuh 1,1% pada 2025, turun 0,5 poin akibat tarif dan konsumsi yang lemah.

Pertumbuhan Jepang pada 2025 dipotong menjadi 0,6%, turun 0,5 poin dari proyeksi awal.

Baca Juga: Presiden Korsel Berharap Hasil Negosiasi Tarif dengan AS Saling Menguntungkan

Reformasi Struktural Jadi Kunci

Meski tidak melihat gejolak besar di pasar keuangan global untuk saat ini, IMF menilai prospek pertumbuhan jangka menengah tetap lemah.

Proyeksi rata-rata lima tahun hanya 3,2%, jauh di bawah rerata historis 3,7% periode 2000-2019.

“Tanpa reformasi struktural besar-besaran, tidak akan ada perbaikan signifikan,” tutup Gourinchas.

Selanjutnya: LG Tarik Investasi Baterai EV, Erick Thohir Klaim Masih Banyak Negara yang Potensial

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (23/4): Cerah hingga Diguyur Hujan



TERBARU

[X]
×