kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.314   -49,00   -0,30%
  • IDX 7.120   47,02   0,66%
  • KOMPAS100 1.047   8,30   0,80%
  • LQ45 825   7,64   0,93%
  • ISSI 212   0,40   0,19%
  • IDX30 426   4,91   1,17%
  • IDXHIDIV20 511   5,36   1,06%
  • IDX80 119   0,97   0,82%
  • IDXV30 122   0,36   0,30%
  • IDXQ30 140   1,48   1,07%

Telepon Ancaman Donald Trump Membuat Denmark Ketakutan, Ini Penyebabnya


Kamis, 30 Januari 2025 / 09:20 WIB
Telepon Ancaman Donald Trump Membuat Denmark Ketakutan, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Donald Trump melakukan panggilan telepon yang berapi-api dengan perdana menteri Denmark Mette Frederiksen atas tuntutannya untuk membeli Greenland. REUTERS/Elizabeth Frantz 


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Menurut pejabat senior Eropa, Donald Trump melakukan panggilan telepon yang berapi-api dengan perdana menteri Denmark Mette Frederiksen atas tuntutannya untuk membeli Greenland.

Melansir The Guardian, saat berbicara kepada Financial Times, para pejabat mengatakan bahwa Trump, yang saat itu masih menjadi presiden terpilih, berbicara dengan Frederiksen selama 45 menit minggu lalu, di mana ia digambarkan bersikap agresif dan konfrontatif tentang penolakan Frederiksen untuk menjual Greenland ke AS.

Financial Times melaporkan bahwa menurut lima pejabat senior Eropa yang mengetahui detil informasi tersebut, percakapan itu "mengerikan". 

Satu orang sumber mengatakan: "Dia sangat tegas. Itu seperti mandi air dingin. Sebelumnya, sulit untuk menganggapnya serius. Namun, saya pikir itu serius dan berpotensi sangat berbahaya." 

Sumber lain yang diberi pengarahan tentang panggilan tersebut mengatakan kepada Financial Times: "Tujuannya sangat jelas. Mereka menginginkannya. Denmark sekarang dalam mode krisis." 

Sumber lainnya juga mengatakan: "Denmark benar-benar ketakutan dengan ini." 

Baca Juga: Ini Peringatan Rusia kepada Donald Trump Soal Terusan Panama

Menurut seorang mantan pejabat Denmark, panggilan tersebut adalah percakapan yang sangat sulit di mana Trump mengancam tindakan khusus terhadap Denmark seperti tarif yang ditargetkan.

Trump sebelumnya mengatakan bahwa AS perlu mengendalikan Greenland dan menolak untuk mengesampingkan penggunaan kekuatan militer AS untuk mengambil alih wilayah tersebut. 

Selama konferensi pers beberapa minggu lalu, Trump mengatakan bahwa AS membutuhkan Greenland "untuk keamanan ekonomi". 

Pulau Arktik seluas 836.300 mil persegi (2.166.007 km persegi) itu diperkirakan kaya akan minyak dan gas, serta berbagai bahan mentah untuk teknologi hijau.

Berbicara kepada TV 2 awal bulan ini, Frederiksen mengatakan bahwa wilayah otonomi itu "tidak untuk dijual".

Baca Juga: Donald Trump Semakin Sibuk Jelang Pelantikan, Persiapan Besar Kembali ke Gedung Putih

"Dilihat dari sudut pandang pemerintah Denmark, Greenland adalah milik orang-orang Greenland," tegas Frederiksen.

Kehadiran Denmark di Greenland sudah ada sejak zaman kolonial dan wilayah itu diserahkan kepada mahkota Denmark ketika Denmark dan Norwegia berpisah pada tahun 1814. 

Pada tahun 1979, pemerintahan sendiri diperkenalkan. Meskipun Denmark mengendalikan kebijakan luar negeri dan keamanan Greenland, Greenland memiliki parlemennya sendiri.

Dalam pidato tahun barunya, Múte Egede, perdana menteri Greenland, mengatakan bahwa ia ingin Greenland terbebas dari "belenggu kolonialisme". 

Tonton: Pernyataan Trump atas Greenland Picu Perdebatan Soal Taiwan di Tiongkok

Kemudian, setelah kunjungan Donald Trump Jr awal tahun ini, Egede berkata: "Kami adalah orang-orang Greenland. Kami tidak ingin menjadi orang Amerika. Kami juga tidak ingin menjadi orang Denmark. Masa depan Greenland akan ditentukan oleh Greenland.”

Selanjutnya: IHSG Merosot Dekati 7.100 pada Kamis (30/1) Pagi Setelah Libur Panjang

Menarik Dibaca: Tiktok dan Sejiwa Foundation Dorong Orang Tua Dukung Keamanan Digital Remaja



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×