Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Pemerintah Thailand pada Senin (10/11/2025) menyetujui empat proyek pusat data (data centre) dengan total nilai investasi mencapai US$3,1 miliar, sekaligus meluncurkan langkah-langkah baru untuk mempercepat proyek investasi yang sebelumnya tertunda.
Menurut keterangan resmi Dewan Investasi Thailand (Board of Investment/BOI), proyek-proyek tersebut mencerminkan komitmen Thailand untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital dan menarik investasi asing di sektor teknologi berkapasitas tinggi.
Proyek dari DAMAC Digital dan Investor Lokal
Salah satu investasi besar yang disetujui adalah pusat data berkapasitas 84 megawatt (MW) milik DAMAC Digital asal Dubai, dengan nilai investasi 26,7 miliar baht (sekitar US$730 juta).
Baca Juga: Ekspor Thailand Naik ke Level Tertinggi Dalam Tiga Tahun Terakhir
Selain itu, terdapat proyek pusat data hyperscale dengan kapasitas 200 MW dari investor lokal senilai 54,9 miliar baht (sekitar US$1,5 miliar).
Kedua proyek tersebut diharapkan dapat mendorong kapasitas infrastruktur digital Thailand, yang tengah berambisi menjadi pusat data dan ekonomi digital utama di Asia Tenggara.
Percepatan Investasi Bernilai US$9,2 Miliar
Selain menyetujui investasi baru, BOI juga mengumumkan langkah-langkah untuk mempercepat proyek-proyek investasi senilai US$9,2 miliar yang sempat tertunda.
Upaya percepatan tersebut merupakan bagian dari inisiatif yang diluncurkan bulan lalu guna memastikan bahwa proyek berskala besar dapat segera berjalan.
BOI telah menyetujui enam izin baru untuk mengatasi hambatan birokrasi, terutama di bidang ketersediaan energi listrik, akses lahan industri, serta penerbitan visa dan izin kerja bagi tenaga ahli asing.
Baca Juga: Disaksikan Trump, Thailand dan Kamboja Teken Gencatan Senjata
Dorong Kepercayaan Investor dan Pertumbuhan Ekonomi
Kepala BOI Narit Therdsteerasukdi menyatakan bahwa langkah ini akan meningkatkan daya tarik Thailand sebagai destinasi investasi utama di kawasan.
“Langkah-langkah ini akan memperkuat kepercayaan investor terhadap kerangka investasi Thailand dan berkontribusi pada peningkatan lapangan kerja serta pembangunan ekonomi yang lebih luas,” ujar Narit dalam pernyataan resminya.
Dengan meningkatnya permintaan global terhadap layanan cloud computing, kecerdasan buatan (AI), dan big data, Thailand berupaya memperkuat posisinya di antara pusat data utama di Asia Tenggara, bersaing dengan Singapura, Malaysia, dan Indonesia.













