kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.680   -27,00   -0,16%
  • IDX 8.391   -3,35   -0,04%
  • KOMPAS100 1.160   -7,83   -0,67%
  • LQ45 845   -8,63   -1,01%
  • ISSI 290   -0,83   -0,29%
  • IDX30 444   -0,53   -0,12%
  • IDXHIDIV20 511   -2,43   -0,47%
  • IDX80 131   -0,99   -0,75%
  • IDXV30 138   -0,38   -0,28%
  • IDXQ30 140   -0,92   -0,65%

Thailand Kantongi Investasi US$3,1 Miliar untuk Pembangunan Pusat Data


Senin, 10 November 2025 / 18:24 WIB
Thailand Kantongi Investasi US$3,1 Miliar untuk Pembangunan Pusat Data
ILUSTRASI. Pemerintah Thailand mengesahkan investasi US$3,1 miliar untuk pusat data, bertujuan menjadi hub digital utama di Asia Tenggara. Langkah ini percepat proyek senilai US$9,2 miliar.


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Pemerintah Thailand pada Senin (10/11/2025) menyetujui empat proyek pusat data (data centre) dengan total nilai investasi mencapai US$3,1 miliar, sekaligus meluncurkan langkah-langkah baru untuk mempercepat proyek investasi yang sebelumnya tertunda.

Menurut keterangan resmi Dewan Investasi Thailand (Board of Investment/BOI), proyek-proyek tersebut mencerminkan komitmen Thailand untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital dan menarik investasi asing di sektor teknologi berkapasitas tinggi.

Proyek dari DAMAC Digital dan Investor Lokal

Salah satu investasi besar yang disetujui adalah pusat data berkapasitas 84 megawatt (MW) milik DAMAC Digital asal Dubai, dengan nilai investasi 26,7 miliar baht (sekitar US$730 juta).

Baca Juga: Ekspor Thailand Naik ke Level Tertinggi Dalam Tiga Tahun Terakhir

Selain itu, terdapat proyek pusat data hyperscale dengan kapasitas 200 MW dari investor lokal senilai 54,9 miliar baht (sekitar US$1,5 miliar).

Kedua proyek tersebut diharapkan dapat mendorong kapasitas infrastruktur digital Thailand, yang tengah berambisi menjadi pusat data dan ekonomi digital utama di Asia Tenggara.

Percepatan Investasi Bernilai US$9,2 Miliar

Selain menyetujui investasi baru, BOI juga mengumumkan langkah-langkah untuk mempercepat proyek-proyek investasi senilai US$9,2 miliar yang sempat tertunda.

Upaya percepatan tersebut merupakan bagian dari inisiatif yang diluncurkan bulan lalu guna memastikan bahwa proyek berskala besar dapat segera berjalan.

BOI telah menyetujui enam izin baru untuk mengatasi hambatan birokrasi, terutama di bidang ketersediaan energi listrik, akses lahan industri, serta penerbitan visa dan izin kerja bagi tenaga ahli asing.

Baca Juga: Disaksikan Trump, Thailand dan Kamboja Teken Gencatan Senjata

Dorong Kepercayaan Investor dan Pertumbuhan Ekonomi

Kepala BOI Narit Therdsteerasukdi menyatakan bahwa langkah ini akan meningkatkan daya tarik Thailand sebagai destinasi investasi utama di kawasan.

“Langkah-langkah ini akan memperkuat kepercayaan investor terhadap kerangka investasi Thailand dan berkontribusi pada peningkatan lapangan kerja serta pembangunan ekonomi yang lebih luas,” ujar Narit dalam pernyataan resminya.

Dengan meningkatnya permintaan global terhadap layanan cloud computing, kecerdasan buatan (AI), dan big data, Thailand berupaya memperkuat posisinya di antara pusat data utama di Asia Tenggara, bersaing dengan Singapura, Malaysia, dan Indonesia.

Selanjutnya: Kuota SBN Ritel Terakhir di 2025 Sebesar Rp 10 Triliun, Cek Besaran Kuponnya

Menarik Dibaca: Provinsi Ini Diguyur Hujan Amat Lebat, Simak Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (11/11)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×