kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.670.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -45,00   -0,28%
  • IDX 6.876   -148,69   -2,12%
  • KOMPAS100 1.002   -27,61   -2,68%
  • LQ45 778   -23,83   -2,97%
  • ISSI 209   -3,14   -1,48%
  • IDX30 402   -12,98   -3,12%
  • IDXHIDIV20 482   -18,36   -3,67%
  • IDX80 113   -2,93   -2,52%
  • IDXV30 117   -3,38   -2,80%
  • IDXQ30 133   -3,80   -2,78%

Tidak Sembarangan, Warren Buffett Punya 2 Kriteria yang Jadi Syarat untuk Beli Saham


Kamis, 06 Februari 2025 / 23:14 WIB
Tidak Sembarangan, Warren Buffett Punya 2 Kriteria yang Jadi Syarat untuk Beli Saham
Warren Buffett, salah satu pemilih saham terhebat di dunia, kini tidak banyak membeli saham. Ia lebih banyak menjual saham daripada membelinya.


Sumber: Business Insider | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Warren Buffett, salah satu investor saham paling andal di dunia, belakangan ini tidak aktif membeli saham. Selama delapan kuartal berturut-turut, ia lebih banyak menjual saham dibandingkan membelinya.  

Diperkirakan, laporan keuangan Berkshire Hathaway untuk kuartal keempat tahun 2024 akan menunjukkan pola yang sama.  

Ada alasan kuat mengapa Buffett mengambil langkah ini: ia hanya membeli saham yang memenuhi kriteria tertentu. Pendekatan selektif ini telah menjadikannya salah satu investor terbaik sepanjang masa.  

Baca Juga: Putra Warren Buffett Punya Kekayaan Sebanyak Ini Jika Tak Jual Saham Miliknya

Anda pun dapat meningkatkan peluang sukses dalam berinvestasi dengan mengikuti prinsip-prinsip Buffett. 

Jangan membeli saham apa pun di tahun 2025 kecuali saham tersebut lulus uji yang diterapkannya.  

1. Uji Dua Tahap Buffett

Apakah kita dapat memahami metode Buffett dalam memilih saham? Jawabannya: ya. Dalam suratnya kepada pemegang saham Berkshire Hathaway pada tahun 2013, Buffett mengungkapkan dua tahap uji yang menjadi pedomannya.  

Tahap pertama, Buffett memastikan ia dapat "memperkirakan dengan wajar kisaran pendapatan perusahaan untuk lima tahun ke depan atau lebih." Ia menghindari spekulasi berlebihan dan lebih fokus pada analisis menyeluruh terhadap bisnis serta tren industri perusahaan tersebut.  

Baca Juga: Warren Buffett Punya Kas Rp 4.440 Triliun Setelah Jual Saham Apple, Isyarat Waspada!

Bagi Buffett, lima tahun adalah waktu minimum. Ia ingin menghindari perusahaan dengan pertumbuhan pendapatan sementara yang tidak berkelanjutan. Jika ia tidak dapat memproyeksikan pendapatan masa depan, ia tidak akan membeli saham tersebut.  

Tahap kedua adalah memastikan bahwa saham tersebut diperdagangkan pada harga yang masuk akal dibandingkan batas bawah proyeksi pendapatan. Jika tidak, Buffett akan mengabaikannya.  

2. Prinsip Sederhana, Namun Tidak Mudah

Meskipun terdengar sederhana, menerapkan uji Buffett tidaklah mudah.  

Pertama, memperkirakan pendapatan perusahaan secara wajar untuk lima tahun ke depan atau lebih adalah tantangan besar. 

Hal ini menjelaskan mengapa Buffett tidak langsung berinvestasi di perusahaan seperti Apple atau Amazon pada tahap awal, atau menghindari saham Nvidia meskipun kemudian menjadi saham yang sangat sukses.  

Baca Juga: Biar Untung Besar, Ini 2 Langkah Warren Buffett Sebelum Beli Saham Perusahaan

Buffett selalu menekankan pentingnya memahami bisnis dan industri tempat kita berinvestasi. Ia mengingatkan untuk mengenali "lingkaran kompetensi" kita dan tetap berada di dalamnya.  

Kedua, menemukan saham dengan valuasi menarik untuk memenuhi kriteria Buffett sering kali sulit, terutama di tengah kondisi pasar yang tidak menentu. Inilah sebabnya Buffett lebih memilih menyimpan cadangan uang tunai, seperti yang dilakukan Berkshire dengan saldo lebih dari US$ 325 miliar saat ini.  

Selanjutnya: Delegasi Malaysia Belajar Skema Pemberdayaan Ultra Mikro Besutan PNM

Menarik Dibaca: 4 Strategi Plana Bangun Bisnis Sosial yang Berdampak



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×