Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - PARIS. Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu (31/3/2021) memerintahkan Prancis untuk melakukan lockdown nasional ketiga. Dia juga mengatakan, sekolah-sekolah akan ditutup selama tiga minggu. Kebijakan ini diambil sebagai upaya untuk menekan kembali gelombang ketiga infeksi Covid-19 di negara tersebut.
Melansir Reuters, Macron terpaksa mengambil kebijakan ini seiring dengan jumlah korban tewas mendekati angka 100.000, unit perawatan intensif di daerah yang paling terpukul berada pada titik puncak, dan peluncuran vaksin yang lebih lambat dari yang direncanakan.
"Kami akan kehilangan kendali jika kami tidak bergerak sekarang," kata presiden dalam pidato yang disiarkan televisi lokal seperti dikutip Reuters.
Pengumumannya berarti bahwa pembatasan pergerakan sudah berlaku selama lebih dari seminggu di Paris, dan beberapa wilayah utara dan selatan, dan sekarang akan berlaku di seluruh negeri setidaknya selama sebulan, mulai Sabtu (3/4/2021).
Baca Juga: Waspada! Kasus virus corona global naik selama lima minggu berturut-turut
Berangkat dari janjinya untuk melindungi pendidikan dari pandemi, Macron mengatakan sekolah akan ditutup selama tiga minggu setelah akhir pekan ini.
Macron, 43 tahun, telah berusaha untuk menghindari penguncian skala besar ketiga sejak awal tahun. Akan tetapi, opsi yang dimiliki mantan bankir investasi itu menyempit karena jenis virus corona yang lebih menular melanda Prancis dan sebagian besar Eropa.
Baca Juga: Pemimpin 23 negara dukung gagasan perjanjian pandemi untuk keadaan darurat
Untuk anak-anak sekolah, setelah akhir pekan ini, pembelajaran akan dilakukan secara jarak jauh selama seminggu. Setelah itu, sekolah libur selama dua minggu.