kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Trump Bakal Terima Jet Mewah dari Qatar dan Menggunakannya sebagai Air Force One


Senin, 12 Mei 2025 / 05:13 WIB
Trump Bakal Terima Jet Mewah dari Qatar dan Menggunakannya sebagai Air Force One
ILUSTRASI. Pemerintahan Trump tengah bersiap untuk menerima jet jumbo Boeing 747-8 super mewah dari keluarga kerajaan Qatar. REUTERS/Evelyn Hockstein


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Ini mungkin menjadi hadiah paling mahal dan berharga yang pernah diberikan kepada Amerika Serikat dari pemerintah asing.

Mengutip Good Morning America, pemerintahan Trump tengah bersiap untuk menerima jet jumbo Boeing 747-8 super mewah dari keluarga kerajaan Qatar. 

Menurut sumber yang mengetahui detil hal tersebut kepada ABC News, hadiah ini kabarnya bakal digunakan oleh Presiden AS Donald Trump sebagai Air Force One baru hingga sesaat sebelum ia meninggalkan jabatannya, saat kepemilikan pesawat tersebut akan dialihkan ke yayasan perpustakaan kepresidenan Trump.

Hadiah tersebut diharapkan akan diumumkan minggu depan, saat Trump mengunjungi Qatar dalam perjalanan luar negeri pertamanya di masa jabatan keduanya.

Trump meninjau pesawat tersebut, yang dikonfigurasikan dengan sangat mewah sehingga dikenal sebagai "istana terbang," saat diparkir di Bandara Internasional West Palm Beach pada bulan Februari.

Hal semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kepresidenan AS. Tentunya, ini pasti akan menimbulkan pertanyaan tentang apakah sah bagi pemerintahan Trump, dan akhirnya, yayasan perpustakaan kepresidenan Trump, untuk menerima hadiah yang sangat berharga dari negara asing.

Baca Juga: Siap-siap Trump Bakal Mengerek Pajak Orang Kaya di AS, akan Berlaku Tarif 39,6%

Mengantisipasi pertanyaan tersebut, beberapa sumber mengatakan kepada ABC News bahwa pengacara untuk kantor penasihat Gedung Putih dan Departemen Kehakiman menyusun analisis untuk Menteri Pertahanan Pete Hegseth yang menyimpulkan bahwa sah bagi Departemen Pertahanan untuk menerima pesawat sebagai hadiah dan kemudian menyerahkannya ke perpustakaan Trump.

Dijelaskan pula bahwa hal itu tidak melanggar undang-undang terkait penyuapan atau larangan Konstitusi (klausul gaji) bagi pejabat pemerintah AS mana pun yang menerima hadiah "dari Raja, Pangeran, atau Negara asing mana pun."

Beberapa sumber mengatakan kepada ABC News bahwa Jaksa Agung Pam Bondi dan pengacara utama Trump di Gedung Putih David Warrington menyimpulkan bahwa akan "diizinkan secara hukum" menerima sumbangan pesawat untuk dikondisikan dengan pengalihan kepemilikannya ke perpustakaan kepresidenan Trump sebelum akhir masa jabatannya.

Baca Juga: Negosiasi Tarif AS-Tiongkok Berlanjut, Trump Optimis Ada Titik Terang

Sumber tersebut mengatakan Bondi memberikan memorandum hukum yang ditujukan kepada kantor penasihat Gedung Putih minggu lalu setelah Warrington meminta nasihatnya tentang legalitas Pentagon menerima sumbangan tersebut.

Gedung Putih dan DOJ tidak segera menanggapi permintaan komentar. Seorang juru bicara kedutaan Qatar juga tidak menanggapi pertanyaan ABC News.

Menurut beberapa sumber yang mengetahui pengaturan yang diusulkan, pesawat tersebut awalnya akan diserahkan kepada Angkatan Udara Amerika Serikat, yang akan memodifikasi pesawat berusia 13 tahun itu agar memenuhi spesifikasi militer AS yang diperlukan untuk setiap pesawat yang digunakan untuk mengangkut presiden Amerika Serikat.

Pesawat tersebut kemudian akan diserahkan kepada Trump Presidential Library Foundation paling lambat 1 Januari 2029, dan segala biaya yang berkaitan dengan penyerahannya akan dibayarkan oleh Angkatan Udara AS, kata sumber tersebut kepada ABC News.

Tonton: Perang Dagang Redup? Trump dan China Sepakat 'Reset Total' di Jenewa

Menurut para ahli industri penerbangan, perkiraan nilai pesawat yang akan diwarisi Trump adalah sekitar US$ 400 juta. Dan itu belum termasuk peralatan keamanan komunikasi tambahan yang perlu ditambahkan Angkatan Udara untuk mengamankan dan melengkapi pesawat dengan baik agar dapat mengangkut panglima tertinggi AS dengan aman.

Selanjutnya: Asam Urat Tinggi Bisa Berakibat Fatal, Jangan Konsumsi 10 Daftar Makanan Ini

Menarik Dibaca: Asam Urat Tinggi Bisa Berakibat Fatal, Jangan Konsumsi 10 Daftar Makanan Ini



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×