kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.596.000   -9.000   -0,35%
  • USD/IDR 16.805   35,00   0,21%
  • IDX 8.644   106,34   1,25%
  • KOMPAS100 1.196   14,99   1,27%
  • LQ45 852   6,61   0,78%
  • ISSI 309   4,03   1,32%
  • IDX30 439   3,37   0,77%
  • IDXHIDIV20 514   3,08   0,60%
  • IDX80 133   1,39   1,06%
  • IDXV30 139   1,20   0,87%
  • IDXQ30 141   0,87   0,62%

Trump Bertemu Netanyahu, Dorong Kemajuan Gencatan Senjata di Gaza


Senin, 29 Desember 2025 / 22:43 WIB
 Trump Bertemu Netanyahu, Dorong Kemajuan Gencatan Senjata di Gaza
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, diperkirakan akan mendorong kemajuan dalam gencatan senjata yang mandek di Gaza (Leah Millis/REUTERS)


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JERUSALEM/PALM BEACH. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, diperkirakan akan mendorong kemajuan dalam gencatan senjata yang mandek di Gaza ketika bertemu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Senin (29/12/2025) waktu setempat.

Pertemuan ini akan membahas kekhawatiran Israel terkait Hezbollah di Lebanon dan aktivitas Iran.

Netanyahu sebelumnya menyatakan bahwa Trump telah mengundangnya untuk melakukan pertemuan, seiring upaya Washington mendorong pembentukan pemerintahan transisi dan pasukan keamanan internasional di Gaza, meski Israel menunjukkan keengganan untuk melangkah lebih jauh.

Pertemuan dijadwalkan berlangsung di klub pantai Mar-a-Lago milik Trump pada pukul 13.00 waktu setempat (18.00 GMT).

"Diskusi ini diperkirakan akan mencakup fase kedua dari gencatan senjata Gaza, serta situasi Iran dan Lebanon," kata Netanyahu pada 22 Desember.

Langkah Berikutnya dalam Rencana Gencatan Senjata Gaza

Untuk Gaza, Israel dan Hamas telah menyetujui rencana Trump pada Oktober 2025 yang bertujuan mengakhiri perang, dengan kesepakatan bahwa Israel menarik pasukannya dari Gaza, sementara Hamas menyerahkan senjata dan menyerahkan peran pemerintahannya di wilayah tersebut.

Baca Juga: Somalia Kecam Israel atas Pengakuan Somaliland, Tuduh Campur Tangan dan Agresi

Fase pertama gencatan senjata mencakup penarikan sebagian pasukan Israel, peningkatan bantuan kemanusiaan, serta pertukaran sandera dengan tahanan Palestina.

Seorang pejabat Israel di lingkaran Netanyahu mengatakan bahwa perdana menteri akan menuntut agar fase pertama gencatan senjata diselesaikan terlebih dahulu, termasuk kembalinya jenazah sandera Israel terakhir yang berada di Gaza, sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.

Keluarga sandera yang meninggal, Ran Gvili, telah bergabung dalam rombongan kunjungan Netanyahu dan dijadwalkan bertemu dengan pejabat administrasi Trump, yang menunjukkan rencana tersebut dapat segera dilanjutkan.

Israel hingga kini belum membuka jalur Rafah antara Gaza dan Mesir, yang juga menjadi syarat rencana Trump, dengan alasan hanya akan membuka setelah jenazah Gvili dikembalikan.

Chuck Freilich, pakar politik dari Universitas Tel Aviv, menilai bahwa menjelang pemilihan pada Oktober 2025, Netanyahu berada dalam posisi sulit. "Dia tidak ingin berseteru dengan Trump di tahun pemilu.

Trump ingin melangkah maju, dan Bibi harus membuat beberapa kompromi," ujar Freilich, mantan penasihat keamanan nasional Israel.

Gencatan Senjata Masih Rawan

Menjelang pertemuan dengan Trump, kantor Netanyahu menyebutkan bahwa perdana menteri telah bertemu Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio.

Rubio menyatakan bahwa Washington ingin pemerintahan transisi yang diusulkan dalam rencana Trump yakni Dewan Perdamaian dan badan yang terdiri dari teknokrat Palestina segera dibentuk untuk mengelola Gaza, sebelum pasukan keamanan internasional ditempatkan, sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB pada 17 November 2025.

Baca Juga: Israel Siapkan Anggaran US$110 Miliar untuk Kembangkan Industri Persenjataan Mandiri

Namun, Israel dan Hamas saling menuduh pelanggaran besar terhadap kesepakatan, dan kedua pihak tampak belum siap menerima langkah lebih sulit di fase berikutnya.

Hamas, yang menolak untuk menyerahkan senjata, terus menegaskan kendalinya di wilayah Gaza, sementara pasukan Israel masih bertahan di sekitar setengah wilayah. Israel memperingatkan akan melanjutkan aksi militer jika Hamas tidak menyerahkan senjata secara damai.

Meskipun konflik mereda, kekerasan belum sepenuhnya berhenti. Sejak gencatan senjata berlaku pada Oktober, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 400 warga Palestina, sebagian besar adalah warga sipil, menurut pejabat kesehatan Gaza. Sementara itu, militan Palestina telah menewaskan tiga tentara Israel.

Uji Gencatan Senjata di Lebanon

Di Lebanon, gencatan senjata yang didukung AS pada November 2024 mengakhiri lebih dari setahun pertempuran antara Israel dan Hezbollah, yang mensyaratkan pelucutan senjata kelompok Syiah yang didukung Iran ini, terutama di wilayah selatan dekat perbatasan Israel.

Meskipun Lebanon menyatakan misi pelucutan senjata hampir selesai menjelang akhir tahun, Hezbollah menolak menyerahkan senjatanya. Israel menilai kemajuan hanya bersifat parsial dan lambat, dan terus melakukan serangan hampir setiap hari di Lebanon untuk mencegah Hezbollah membangun kembali kekuatannya.

Baca Juga: ICC Tolak Gugatan Israel untuk Hentikan Penyelidikan Kejahatan Perang di Gaza

Iran, yang terlibat perang singkat 12 hari dengan Israel pada Juni 2025, pekan lalu menggelar latihan misil untuk kedua kalinya dalam bulan ini.

Netanyahu menegaskan Israel tidak mencari konfrontasi dengan Iran, namun tetap memperhatikan aktivitas Tehran dan akan membahasnya dengan Trump. Seorang pejabat Israel mengatakan bahwa Netanyahu diperkirakan akan mempresentasikan intelijen terkait upaya Iran membangun persenjataan.

Trump pada Juni 2025 memerintahkan serangan AS terhadap situs nuklir Iran, namun sejak itu ia telah membuka kemungkinan kesepakatan dengan Tehran.

Selanjutnya: Antoine Semenyo Jadi Pusat Perhatian Bursa Transfer Januari 2026 Premier League

Menarik Dibaca: 7 Drama Korea Tentang Fashion dan Gemerlap Kehidupan Selebriti




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×