Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/VIENNA/DUBAI. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa serangan Israel terhadap Iran “sangat mungkin terjadi”, meski ia menegaskan keinginannya untuk menghindari konflik dan menyelesaikan ketegangan melalui jalur diplomasi.
Pernyataan Trump muncul setelah seorang pejabat senior Israel kepada Wall Street Journal mengungkapkan bahwa serangan bisa diluncurkan secepatnya Minggu ini, kecuali Teheran menyetop produksi material untuk bom nuklir.
Baca Juga: Timur Tengah Memanas, Iran Antisipasi Serangan Israel Terhadap Fasilitas Nuklirnya
Sumber intelijen AS menyebut Israel telah mempersiapkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
“Saya tidak ingin mengatakan itu akan segera terjadi, tapi kemungkinan besar bisa saja terjadi,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Kamis (12/6).
Ia menambahkan, “Saya ingin menghindari konflik. Tapi Iran harus bernegosiasi lebih keras.”
Baca Juga: Harga Minyak Bisa Meroket! J.P. Morgan Peringatkan Dampak Serangan Terhadap Iran
Di tengah eskalasi tersebut, AS dan Iran dijadwalkan kembali ke meja perundingan pada Minggu di Oman, melanjutkan putaran keenam pembicaraan soal program pengayaan uranium Iran.
Namun, prospek kesepakatan tampak semakin suram, apalagi setelah Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan Iran melanggar kewajiban non-proliferasi nuklir untuk pertama kalinya dalam dua dekade.
Teheran Balas Tekanan
Iran menanggapi tekanan internasional dengan langkah balasan, termasuk rencana pembangunan fasilitas pengayaan uranium ketiga.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan bahwa meski fasilitas nuklirnya dibom, negara itu akan membangunnya kembali.
Baca Juga: AS Tarik Personel dari Timur Tengah di Tengah Meningkatnya Konflik dengan Iran
Sementara itu, Menteri Pertahanan Iran memperingatkan bahwa serangan terhadap Iran akan dibalas dengan serangan ke pangkalan militer AS di kawasan.
Iran juga menyebut bahwa negara sahabat telah memperingatkan soal kemungkinan serangan Israel.
Ketidakpastian Bayangi Diplomasi
Trump menyatakan komitmennya terhadap solusi damai melalui jalur diplomasi, tetapi mengancam akan mengebom Iran jika upaya negosiasi gagal.
Ketegangan ini diperparah oleh perang Gaza yang masih berlangsung antara Israel dan Hamas, yang telah memperburuk stabilitas kawasan.
Baca Juga: Larangan Perjalanan ke AS Dinilai Iran Sebagai Bentuk Kebencian terhadap Muslim
Pengamat dan diplomat asing menduga bahwa penarikan personel AS dari kawasan dan pernyataan tentang kemungkinan serangan Israel bisa menjadi taktik negosiasi untuk memaksa Iran membuat konsesi menjelang perundingan.