Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Berdasarkan data yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian baru virus corona di Inggris atau VOC 202012/01 telah terdeteksi di 60 negara.
Melansir AFP melalui The Guardian, Rabu (20/1/2021), dibandingkan minggu lalu, jumlah tersebut bertambah 10 negara. Strain baru virus corona di Inggris, pertama kali terdeteksi pada pertengahan Desember, oleh WHO diperkirakan antara 50 dan 70% lebih menular daripada aslinya.
Jumlah kematian global sudah melampaui dua juta jiwa dan varian baru virus corona menyebabkan keprihatinan mendalam. Negara-negara di seluruh dunia bergulat dengan cara memperlambat infeksi sampai vaksin tersedia secara luas.
Sementara itu strain atau varian baru virus corona Afrika Selatan (501Y.V2) telah dilaporkan di 23 negara dan wilayah, menurut laporan mingguan WHO. Jumlah itu bertambah 3 negara dari pekan sebelumnya.
Baca Juga: Pertama sejak Perang Dunia Kedua, Belanda bakal terapkan jam malam nasional
Rekor tertinggi jumlah kematian
Selain itu jumlah kematian juga naik ke rekor tertinggi yakni 93.000 selama 7 hari terakhir dengan 4,7 juta kasus baru dilaporkan. Amerika Serikat masih menjadi yang terburuk dalam wabah dengan kasus dan kematian tertinggi di dunia.
Dalam laporan mingguan WHO, 19 Januari 2021, daftar negara yang telah mengonfirmasi adanya varian baru virus corona Inggris maupun varian baru Afrika Selatan ditunjukkan dalam sebuah peta.
Baca Juga: WHO beri peringatan: Kematian global akibat virus corona bisa 100.000 per minggu
Indonesia tidak termasuk dalam daftar negara tersebut. Namun negara-negara di sekitarnya sudah melaporkan keduanya. Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam sudah melaporkan adanya varian baru virus corona Inggris.
Sementara itu Australia dan New Zealand bahkan sudah melaporkan kedua varian baru virus itu.
Varian baru
Secara rinci diperlihatkan terdapat 40 negara yang melaporkan varian baru virus corona Inggris, 3 negara melaporkan varian baru virus corona Afrika Selatan, dan 20 negara melaporkan varian baru virus corona Inggris sekaligus Afrika Selatan.
Dalam laporan juga disebutkan langkah-langkah WHO untuk mengatasi pandemi Covid-19. Salah satunya pada 14 Januari, Direktur Jenderal WHO mengadakan pertemuan keenam Komite Darurat tentang Covid-19, yang mencakup diskusi tentang dampak munculnya varian SARS-CoV-2 dan pembatasan perjalanan tambahan yang diberlakukan oleh banyak negara.
Baca Juga: WHO tak sarankan bukti vaksin Covid-19 jadi syarat perjalanan, ini alasannya
Sekretariat WHO mempresentasikan Kerangka Pemantauan Risiko untuk mengidentifikasi, memantau dan menilai mutasi SARS-CoV-2, varian minat dan varian yang menjadi perhatian.
Komite Darurat mendukung seruan untuk upaya global untuk mengurutkan dan berbagi data untuk memantau evolusi virus dan berkolaborasi secara ilmiah untuk meningkatkan pemahaman global tentang varian dan pengaruhnya terhadap vaksin, terapi, dan kemanjuran diagnostik.
Komite menyarankan WHO untuk mengembangkan nomenklatur standar dan definisi varian virus SARS-CoV-2 yang secara geografis netral, area yang telah mulai dikerjakan WHO.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "60 Negara Melaporkan Strain Baru Virus Corona Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?"
Penulis : Nur Fitriatus Shalihah
Editor : Sari Hardiyanto