kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Vladimir Putin Tandatangani Dekrit Pengambilalihan Aset Rusia dari 2 Perusahaan Asing


Rabu, 26 April 2023 / 05:48 WIB
Vladimir Putin Tandatangani Dekrit Pengambilalihan Aset Rusia dari 2 Perusahaan Asing
ILUSTRASI. Putin menandatangani dekrit yang menetapkan kontrol sementara atas aset Rusia dari dua perusahaan energi asing. Sputnik/Gavriil Grigorov/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Selasa (25/4/2023), menandatangani dekrit yang menetapkan kontrol sementara atas aset Rusia dari dua perusahaan energi asing. Hal ini menandakan bahwa Moskow dapat mengambil tindakan serupa terhadap perusahaan lain jika perlu.

Mengutip Reuters, keputusan tersebut - yang menguraikan kemungkinan pembalasan jika aset Rusia di luar negeri disita - menunjukkan Moskow telah mengambil tindakan terhadap aset Uniper SE dan aset Fortum Oyj Finlandia.

Dekrit itu mengatakan Rusia perlu mengambil langkah-langkah mendesak untuk menanggapi tindakan yang tidak ditentukan dari Amerika Serikat dan negara lainnya yang tidak ramah dan bertentangan dengan hukum internasional.

Menurut keputusan tersebut, saham di kedua entitas tersebut telah ditempatkan dalam kendali sementara Rosimushchestvo, badan properti pemerintah federal.

Pada bulan Februari, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan Rusia harus menanggung biaya kerusakan yang disebabkan oleh perang di Ukraina, meskipun ada hambatan hukum yang signifikan untuk menyita aset utama Rusia yang dibekukan.

Baca Juga: Meski Perang, Nilai Kekayaan Miliarder Rusia Melonjak Tajam

CEO bank milik negara Bank VTB PAO pada hari Senin mengatakan Rusia harus mempertimbangkan untuk mengambil alih dan mengelola aset perusahaan asing seperti Fortum, dan hanya akan mengembalikannya ketika sanksi dicabut.

TASS melaporkan, Rosimushchestvo mengatakan lebih banyak perusahaan asing dapat menemukan aset mereka di bawah kendali sementara Rusia. Badan tersebut akan memastikan aset dijalankan sesuai dengan kepentingannya bagi perekonomian.

"Keputusan itu tidak menyangkut masalah kepemilikan dan tidak menghilangkan pemilik aset mereka. Manajemen eksternal bersifat sementara dan berarti pemilik asli tidak lagi memiliki hak untuk membuat keputusan manajemen," kata TASS mengutip agensi tersebut.

Baca Juga: Vladimir Putin Bertemu Menteri Pertahanan China, Apa yang Dibicarakan?

Pada Oktober lalu, Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan Uni Eropa sedang mempertimbangkan penggunaan aset Rusia yang dibekukan di bawah sanksi terhadap Moskow untuk membangun kembali Ukraina.

Penjualan aset oleh investor dari negara-negara yang "tidak bersahabat" memerlukan persetujuan dari komisi pemerintah dan, dalam beberapa kasus, presiden. 

Informasi saja, negara tidak bersahabat yang dimaksud adalah negara yang menjatuhkan sanksi terhadap Rusia setelah invasi ke Ukraina.

Pada bulan Februari, Uniper menghargai saham mayoritasnya di divisi Rusia Unipro dengan simbol 1 euro untuk mencerminkan kemungkinan penjualan yang direncanakan kepada pembeli Rusia akan gagal. Fortum telah memperingatkan pemegang saham bahwa ada risiko aset Rusia dapat diambil alih.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×